Karyawan Kafe ini Sempat Tolong Nenek Korban Bom Makassar

Area bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar dipasang garis polisi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irfan

VIVA – Yosi (29), seorang karyawan Kafe Pelangi, beberapa menit setelah kejadian ledakan bom, mengaku sempat menolong nenek beserta tiga cucunya yang terkena serpihan bom.

Ancaman Bom Diduga dari Rusia Mencuat di Beberapa Titik Pemungutan Suara AS

Lokasi tempat kerja Yosi dengan Gereja Katedral, yang menjadi TKP peledakan bom diri memang cukup dekat meski berada di jalan yang berbeda.

"Waktu ledakan bom terdengar, saya lagi makan dan langsung lari keluar," kata Yosi.

Detik-Detik Mobil Wanita di Bekasi Dilempar Bom Molotov hingga Hangus Terbakar

Tak lama kemudian, dalam keadaan takut, Yosi tetap memberanikan diri mendekat ke titik ledakan bom. Namun, belum sampai di TKP, ia melihat seorang perempuan paruh baya yang membawa tiga anak kecil, terluka.

Dia menyebut, perempuan paru baya itu terkena serpihan di bagian muka, sehingga mengeluarkan darah.

Kata Densus 88 Soal Temuan 5 Bom Rakitan di Kebun Warga Poso

"Mukanya berdarah, dan satu anak kecil yang cucunya itu, mengaku kesakitan di bagian kaki. Akhirnya saya minta tolong ke orang untuk membawanya ke Rumah Sakit Pelamonia," jelas Yosi.

Ceceran serpihan bom cukup jauh jangkauannya. Penyidik bahkan menemukan serpihan hingga di depan Hotel Singgasana yang juga berdekatan dengan kantor Partai Golkar Sulsel di Jalan Bontolempangan.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Endra Zulpan, menyebut rata-rata serpihan yang tercecer di jalanan dekat TKP itu kebanyakan berupa paku.

Data polisi melaporkan korban luka sementara mencapai 14 orang yang merupakan jemaat gereja dan petugas keamanan gereja. Mereka kini dalam perawatan di tiga rumah sakit berbeda di Makassar.

Lokasi bom bunuh diri saat ini sudah dilakukan strelisasi oleh aparat. Untuk pelaku diduga tewas di lokasi saat bom meledak. 

Orang-orang mengantre untuk memberikan suara dalam Pemilu Amerika Serikat

Ada 30 Ancaman Bom Palsu saat Pemungutan Suara di AS

Jalannya pemungutan suara Pilpres Amerika Serikat diwarnai dengan adanya ancaman bom palsu.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024