Marak Ilegal Fishing dan Penyelundupan Narkoba, Warga Sumenep Resah
- VIVAnews/Veros Afif
VIVA – Kepulauan Madura memiliki ratusan gugus pulau-pulau yang berpenghuni, khususnya di Kabupaten Sumenep. Di mana tercatat memiliki 126 pulau yang di antaranya ada 48 pulau yang berpenghuni.
Kondisi tersebut menjadi faktor utama bahwa perairan Sumenep kaya akan potensi lautnya. Baik dari sektor perikanan dan biota laut lainnya.
Namun bagi para penduduk kepulauan yang rata-rata bekerja sebagai nelayan, selama ini kerap diresahkan dengan beberapa aktivitas yang berdampak negatif yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Contohnya seperti menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak dan alat tangkap cantrang, yang berakibat rusaknya ekosistem bawah laut.
"Karena kamilah yang menerima dampak langsung aktifitas penangkapan ikan ilegal tersebut. Sehingga juga berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan nelayan kepulauan Sumenep," ungkap Haitami, warga Kepulauan Sapeken, dikutip Sabtu 27 Maret 2021.
Baca juga:Â Dihantam Air Bah, 3 Mahasiswa UNP Hilang Terseret Arus Air Terjun
Selain itu, Haitami juga menuturkan bahwa masyarakat kepulauan tidak hanya resah dari sisi mata pencaharian itu saja. Belakangan ini diketahui umum bahwa peredaran narkoba marak di Kepulauan Sumenep, yang tidak lain barang haram tersebut diduga diselundupkan melalui jalur laut.
"Selain ilegal fishing, maraknya peredaran narkoba dikepulauan juga meresahkan kami, semoga segera ada solusi dari pihak yang berwajib," harapnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menjelaskan, pihaknya tetap selalu mengupayakan dan mencari solusi atas persoalan tersebut. Dia mengakui benar bahwa Kabupaten Sumenep memiliki 126 pulau, dan hanya 48 pulau yang berpenghuni, sehingga kaya akan potensi perikanannya selama ini memang kerap terancam oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.Â
Dia pun berharap, ada alat negara yang memberikan rasa aman, khususnya bagi warga Kepulauan, terlebih juga mengantisipasi adanya kecelakaan laut yang bisa dikatakan cukup sering terjadi.
\Kemudian, warga juga membutuhkan fasilitas sarana dan prasarana laut yang efektif karena di musim tertentu perairan Sumenep tergolong ekstrem, sehingga dapat meminimalisir angka timbulnya korban jiwa.
"Perihal tersebut memang menjadi masalah selama ini yang tidak kunjung menemukan solusi. Sehingga pihaknya berharapnya adanya alat negara yang mumpuni untuk lebih mencurahkan perhatian, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Kepulauan ", ungkap Achmad Fauzi.
Laporan Veros Afif