Baru jadi Mensos, Megawati Lihat Risma Makin Kurus

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) melantik Tri Rismaharini (kiri) sebagai Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan masa bakti 2019-2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Menurut Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, ada yang berubah pada diri Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma, walau baru menjabat sebagai menteri. 

Tuding Ada Mobilisasi Pejabat Daerah di Pilkada 2024, Megawati: Demokrasi Terancam Mati!

Megawati mengaku, Risma terlihat semakin kurus. Kemungkinan, katanya, lantaran mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu saban hari blusukan dan menghampiri anak-anak yang tinggal di kolong jembatan.

"Saya melihat, waduh, Mba Risma badannya kok wes kuru dah (saya lihat badannya kok sudah kurus), baru berapa lama jadi menteri. Makan hati dia. Karena apa? Ngelihatin anak jompo lah, orang jompo lah di kolong jembatan. Kapan itu dia datang karena baru melihat orang hidup di kolong jembatan menangis. Ibunya kena HIV/AIDS, anaknya juga. Anaknya sekarat. Sudah gitu anaknya diperkosa. Nangis lah dia. Mesti gimana bu? Saya bilang itu tugas kamu. Kalau gitu kabeh bagaimana? Itulah tugas kita Mbak. Menyelamatkan anak bangsa ini," kata Megawati.

Tuding Ada Kecurangan, Ini 5 Pesan Megawati untuk Awasi Pilkada 2024

Itu dikatakannya saat peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam' secara virtual, Rabu 24 Maret 2021.

Presiden RI ke-5 itupun menyatakan, persoalan pelik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat itu merupakan tantangan bagi Risma yang harus dituntaskan. 

Quick Count Pilkada Jatim Data 100 Persen: Khofifah-Emil Unggul 57.23 Persen

Belum lagi persoalan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang semakin meningkat selama pandemi COVID-19. Soal ini, kata Megawati, ia mendapatkan cerita dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.  

"Saya dapat laporan dari Bu Risma, Bu Bintang, dimana akibat COVID, dimana bapak makin ganas. Bukannya istri dipeluk-peluk," kata Megawati.

"Pening saya mendengar laporan dua menteri ini. Saya bilang harus dicari solusinya. Apa dibuat saja rumah singgah gitu yang besar, anak-anak yang mengalaminya KDRT, diambilin wae lah. Banyak kok orang yang enggak punya anak mau mengadopsi dengan penuh cinta anak-anak yang bukan hasil biologis mereka," sambungnya.

Putri Proklamator Bung Karno itu juga meminta, agar para perempuan tak diam saja jika mendapatkan perlakuan kekerasan, khususnya dari suami sendiri. Kepada para kader PDIP, Megawati juga meminta agar yang laki-laki tak menjadi pelaku kekerasan dalam keluarga.

Dan yang perempuan, lanjutnya, harus berani bersuara jika mengalami kekerasan. Selain itu, kader PDIP harus berani membela jika ada korban kekerasan di dalam rumah tangga.

"Kalau dikampleng bapak, laporkan saja. Karena undang-undangnya sudah ada. Saya yang buat UU KDRT dan perlindungan anak. Jangan takut dicerai suami. Suami kalau begitu ngapain? Maaf beribu maaf ya. Apa yang kalian lakukan? Keluarga kan semestinya dinaungi, diberi kesehatan, diberi pendidikan," kata Megawati.

Megawati melihat seperti yang diberitakan, karena terlalu disakiti membuat perempuan itu tega melakukan tindakan seperti pembunuhan.

"Bayangkan ada yang dibegitukan, kita mestinya membela. Jangan dibiarkan saja. Akhirnya ada saya lihat di TV, saking si istri sudah menahan, sudah tak tahan, mengamuk dan suami dibunuh. Waduh drama Korea banget," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya