Siap-siap, GeNose Bakal Dipakai di Sekolah hingga Kampus
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, untuk mendukung kegiatan tatap muka di perguruan tinggi atau akademi dibutuhkan alat deteksi COVID-19 yang cepat dan murah.
Untuk itu, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini berencana menerapkan GeNose di pusat-pusat pendidikan tersebut yang akan dibuka berdasarkan peraturan daerah.
Diketahui, pemerintah memberikan lampu hijau agar kegiatan belajar mengajar di tingkat ini dibuka saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro 23 Maret-5 April 2021.
Baca juga:Â Buruh Berduka, Presiden KSPSI Ungkap Harapan Muchtar Pakpahan
"Dengan adanya aktivitas masalah seperti sekolah dan perguruan tinggi tentu perlu ada mekanisme screening yang sifatnya harian dan tentu dengan GeNose akan lebih praktis," kata dia, Senin, 22 Maret 2021.
Selain praktis dan bisa mendeteksi COVID-19 hanya dalam waktu dua menit melalui hembusan napas, ditegaskannya harga pemeriksaan melalui GeNose juga termurah dibanding mekanisme deteksi lainnya.
"Karena hanya tinggal meniup alat dan dicek GeNose dan tentu digunakan di berbagai tempat atau stasiun yang dibutuhkan untuk mobilitas tinggi kemarin PT KAI terapkan Rp30 ribu ini termurah," ungkap dia.
Airlangga menekankan, tingkat akurasi negatif dari alat deteksi COVID-19 ini telah mencapai 97 persen dan telah menjalani uji klinis di 10 rumah sakit. Selain itu, juga sudah dapat izin edar dari Kementerian Kesehatan.
"Ini tentu membanggakan karena produksi dan inovasi dalam negeri dan memiliki kelebihan antara lain reliable, pengentasannya cepat 2 menit dan berbasis artificial intelligence," ujar Airlangga.
Sebagai informasi, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mulai 20 Maret 2021 mematok tarif baru pemeriksaan GeNose C19 di stasiun. Tarif baru naik dari sebelumnya Rp20.000 menjadi Rp30.000.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, untuk meningkatkan akurasi hasil, sebelum pengambilan sampel sebaiknya tidak makan atau minum kecuali air putih selama 30 menit.
Pada saat tes, Anda perlu meniup kantong hingga penuh sesuai arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan. Lakukan pengambilan napas yang dalam melalui hidung.