Babinsa dan Babinkamtibmas Dilatih Jadi Petugas Tracing COVID-19
- VIVA.co.id/ Willibrodus
VIVA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui kapasitas tracing COVID-19 di Indonesia masih sangat rendah. Karena itu petugas tracing bakal diperbanyak bekerja sama dengan TNI dan Polri.
Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI mengungkapkan, saat ini Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhabinkamtibmas atau Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, sedang dilatih untuk menjadi petugas tracing COVID-19.
"Kita menyadari tracing kita kurang sekali," ujar Budi di Jakarta, Senin, 15 Maret 2021.
Baca juga:Â Rupiah Melemah di Awal Pekan Dipicu Hal ini
Budi menjabarkan, saat ini kapasitas tracing di Indonesia jauh di bawah standar World Health Organization (WHO). Yaitu 30 orang per 100 ribu pasien. Artinya menurut dia RI butuh tambahan  sekitar 80 ribu petugas tracing COVID-19.
"Melihat kondisi itu kita lakukan kerja sama dengan TNI/Polri untuk bisa mendidik Babinsa dan Babinkantibmas yang jumlahnya di atas 80 ribuan agar bisa membatu tracing," ungkapnya.
Lebih lanjut menurut Budi Kemenkes pun mempersiapkan puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia untuk mendukung pelatihan itu. Proses tracing yang melibatkan kedua elemen masyarakat itu bisa segera dilakukan.
"Sekarang sedang dijalankan (Pelatihan) di Puskesmas, perbaikan masih dilakukan agar memudahkan mereka bisa membantu tracing," tegasnya.