Bersatu di KLB Gulingkan AHY, Nazaruddin-Kubu Anas Sudah Move On?
- Istimewa
VIVA – Bersatu di KLB Gulingkan AHY, Nazaruddin dan Kubu Anas Sudah Move On? Polemik digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) sempalan Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat, 5 Maret 2021, masih bergulir. Faksi-faksi yang pernah ada di tubuh partai berlambang mercy itu bermunculan seiring dengan digelarnya KLB dan isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kubu KLB Deli Serdang sebelumnya mengklaim ada empat faksi internal Demokrat yang bergabung di balik isu kudeta AHY. Faksi pertama, pendiri Partai Demokrat dibawah ketum awal PD, Prof Subur Budi Santoso. Faksi ini dimotori oleh Hengky Luntungan cs.
Belakangan, faksi ini dibantah sendiri Prof Subur yang mengaku tidak ikut-ikutan dengan isu kudeta Demokrat, dan menyatakan setia pada kepemimpinan AHY.
Kedua, faksi Demokrat hasil Kongres 2005 dengan ketum Hadi Utomo. Faksi ini dimotori Yus Sudarso. Ketiga, faksi Demokrat hasil Kongres 2010 dengan ketum Anas Urbaningrum, dan keempat, faksi Marzuki Alie.
Dari empat faksi yang diklaim mendukung KLB Deli Serdang, ada sosok Muhammad Nazaruddin. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat di era Anas Urbaningrum, yang juga bekas terpidana kasus korupsi Wisma Atlet dan Hambalang.
Nazaruddin diketahui ikut menyeret Anas Urbaningrum dalam pusara korupsi Wisma Atlet dan pencucian uang. Drama 'nyanyian' Nazaruddin soal korupsi Anas ini pun menghiasi pemberitaan media massa kurun waktu 2011-2013. Selama itu pun Anas secara pribadi maupun para loyalisnya perang opini menangkis tuduhan Nazaruddin.
Pada 2013, KPK akhirnya menetapkan Anas Urbaningrum sebagai tersangka korupsi. Setahun kemudian dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta dan divonis 8 tahun penjara serta pencabutan hak politiknya selama lima tahun setelah dinyatakan bebas dari hukuman badan.
Kini, Nazaruddin muncul lagi di kancah politik nasional, dengan hadir sebagai salah satu pendukung Moeldoko di KLB Deli Serdang, bergabung bersama beberapa faksi internal di tubuh Partai Demokrat, termasuk dari kubu loyalis Anas Urbaningrum.
Kemunculan Nazaruddin sebagai pendukung Moeldoko di KLB Deli Serdang itu, terkonfirmasi melalui viralnya foto Nazaruddin bersama Kepala Staf Presiden Moeldoko. Dalam foto tersebut nampak Moeldoko di tengah dan Nazaruddin yang menggunakan kemeja biru berbalut jaket hitam berada di sebelah kiri.
Kesaksian salah satu peserta kongres luar biasa atau KLB Partai Demokrat yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara, juga mengonfirmasi peran Nazaruddin sebagai suksesor acara KLB Deli Serdang yang mendaulat Moeldoko sebagai ketua umum.
Dalam video yang diputar oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, salah satu peserta yang hadir di KLB Deli Serdang, Gerald Piter Runtuthomas mengungkap peran penting mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dalam KLB tersebut.
Mantan Wakil Ketua DPC Kotamobagu Sulawesi Utara mengatakan Nazaruddin merupakan orang yang memberikan uang kepada peserta yang mengamuk saat hadir dalam KLB tersebut. Pesarta yang mengamuk lantaran janji tidak ditepati di mana di iming-imingi uang Rp100 juta tetapi hanya dikasih Rp5 juta.
"Kami berontak karena tidak sesuai harapan, tiba-tiba dipanggil dan ditambahin uang Rp5 juta oleh bapak M Nazaruddin," ucap Gerald dalam video yang dikutip VIVA, Selasa 9 Maret 2021.
Gerald menjelaskan, tak hanya dirinya yang berontak atas iming-iming uang tersebut. Perwakilan dari Maluku dan Papua juga marah hingga akhirnya Nazaruddin turun tangan untuk membagikan sejumlah uang kepada mereka.
Anti-Nazaruddin
Kemunculan Nazaruddin sebagai salah satu pendukung Moeldoko di KLB Deli Serdang ditanggapi santai para loyalis Anas Urbaningrum. Ian Zulfikar, mantan Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat era kepemimpinan Anas Urbaningrum, menegaskan sikap kontra dengan Nazaruddin sekalipun ada beberapa loyalis Anas di KLB Deli Serdang.
"Saya kira kalau teman-teman yang tahu disitu ada Nazaruddin, bisa dipastikan mereka tidak mau bergabung. Jadi kita enggak tahu, saya sendiri juga enggak tahu apakah Nazaruddin bergabung, walaupun fotonya beredar," kata Ian kepada VIVA, Selasa, 9 Maret 2021.
Ia memastikan Anas Urbaningrum sama sekali tidak terlibat dalam gerakan kudeta kepemimpinan AHY, apalagi ikut campur di KLB Deli Serdang. Namun, jika ada para loyalis Anas ikut bergabung di KLB Deli Serdang, dipastikan bukan instruksi Anas Urbaningrum.
"Kalau ada pribadi-pribadi yang terlihat masuk disana (KLB Deli Serdang), itu ya pribadi mereka masing-masing toh kan mereka pernah di Demokrat dulu," ujar Ian.
"Tapi yang pasti, Anas sendiri sampai saat ini tidak pernah ikut campur dalam persoalan kongres luar biasa di Deli Serdang itu," imbuhnya.