Kuda Nil Dikasih Makan Botol Plastik, Taman Safari: Satwanya Aman
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Pihak Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Bogor, Jawa Barat kembali menanggapi video viral pengunjung yang memberikan makan kuda nil dengan sampah botol plastik. Tindakan pengunjung tersebut berbahaya.
Humas Taman Safari Bogor Yulius H Suprihardo menjelaskan cara wisatawan itu membahayakan nyawa kuda nil. Sebab, jika satwa besar itu menelan botol plastik maka akan bisa mati. Namun, beruntung, kuda nil tersebut kembali memuntahkan botol plastik yang nyaris ditelannya.
"Saat ini satwanya aman karena kuda nil memuntahkan kembali. Padahal, kalau sampai tertelan bisa menyebabkan kematian kan botol mineral terurai ratusan tahun. Jadi, yang dilempar satu botol mineral dan juga tissu tapi semua sudah terbuang tidak tertelan," kata Yulius dikutip pada Selasa 9 Maret 2021.
Yulius mengimbau agar para pengunjung mematuhi segala aturan dengan tak menyakiti satwa. Pengunjung juga diminta agar tak sembarangan membuang sampah.
"Prosedurnya tertulis tidak boleh buang sampah, tidak kasih makan. Harusnya ikutin aturan ada tulisan jelas tidak boleh kasih makan satwa. Itu jual wortel di pinggir jalan biar bisa interaksi dengan satwa, tapi kenapa mereka malah lempar botol," ujar Yulius.
Yulius menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti kasus pengunjung yang memberi makan  botol plastik. Dia mengatakan, petugas sempat mencari pengunjung tersebut, namun yang bersangkutan sudah keluar dari area Taman Safari.
"Kami tetap menindak lanjuti kasus ini. Namun apapun bentuknya kami menunggu keputusan head office," ujar Yulius.
Pun, ia menambahkan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu sore, 7 Maret 2021. Ia menyebut yang terpenting kondisi kuda nil saat ini aman.
"Kita juga ada asas praduga tak bersalah tapi ya yang penting hewannya aman nyaman," kata Yulius.
Yulius mengimbau agar masyarakat bisa melindungi satwa langka yang berada di konservasi. Kemudian, ia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di Taman Safari maupun lokasi lain.
"Kita lembaga konservasi ya ingin kembangbiakan satwa tapi ada oknum begitu. Padahal, bisa baca sign (lambang) kita gitu. Saat ini akan menelusuri jangan sampai kejadian tempat lain karena satwa milik negara," tuturnya.
Baca Juga: Pengunjung Taman Safari Lempar Botol Plastik ke Mulut Kuda Nil
Â