Temui Kiai Muhyiddin Ishaq, Gus Jazil Minta Nasihat Penguatan NU DKI
- Istimewa
VIVA – Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menemui tokoh sesepuh NU DKI Jakarta, Muhyiddin Ishaq di kediamannya, Jalan Madrasah, Cilandak, Jakarta Selatan. Salah satu tujuan Gus Jazil karena ingin minta nasihat soal pengembangan NU DKI ke depan.
Menurut dia, dari keterangan Muhyiddin, NU DKI memang perlu penguatan.
"Bertukar pikiran dan meminta nasihat terkait dengan pengembangan dan penguatan NU DKI. Beliau mengibaratkan NU DKI ini sebagai mobil mogok sehingga harus dilakukan pembenahan dari semua aspek," ujar Gus Jazil, dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Dia menekankan dapat saran dari Muhyiddin. Ia bilang NU DKI seperti mobil yang semua mesinnya harus dicek dan diperbaiki menyeluruh.
"Dicek kaki-kakinya, termasuk sopirnya, itu saran yang bagus. Dan saya tidak hanya ingin hanya menjadi sopir, tapi sekaligus montir, ya kenek," lanjut Gus Jazil.
Namun, ia menyampaikan pesan terpenting Muhyiddin kepada Gus Jazil agar NU DKI ke depan bisa punya spirit, tenaga yang kuat untuk memberikan kemaslahatan kepada umat.
"Jadi, beliau minta saya untuk menyambung silaturahim kepada semua pengurus PCNU DKI dan para tokoh tanpa pandang bulu dalam rangka mengikat dan mengeratkan serta menguatkan tekad untuk membesarkan NU DKI Jakarta. Poin pentingnya di situ," kata Gus Jazil.
Meski demikian, ia tak menampik perkara tersebut bukan perkara mudah. Tapi, ia percaya dengan aktif melakukan silaturahim dan memiliki perencanaan yang bagus bisa memberi arah sesuai dengan situasi dan kondisi untuk NU DKI.
Ia pun optimistis NU DKI bisa lebih baik. Hal ini termasuk memberikan manfaat untuk masyarakat Ibu Kota.
Pun, Muhyiddin bicara soal sejumlah nama calon ketua yang muncul jelang Konferensi Wilayah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil PWNU) DKI Jakarta, April 2021. Ia bilang dinamika yang ada saat ini cukup bagus. Salah satu nama yang mau maju adalah Gus Jazil.
"Saya kira ini bagus ada tokoh nasional yang mau turun untuk ikut mengurus NU DKI. Sebab, NU DKI ini kalau tidak diurus dengan baik akan semakin kecil," sebut Muhyiddin.
Menurutnya, baru kali ini dinamika menjelang pelaksanaan Konferwil PWNU DKI muncul lebih dari dua kandidat. "Dulu-dulu paling satu atau dua calon saja. Kalau sekarang Wakil Ketua MPR mau turun mengurusi NU DKI, itu artinya wibawa NU DKI mulai muncul," katanya.
