Marzuki Alie Mau Laporkan Sejumlah Politikus Demokrat ke Polisi

Marzuki Alie (kiri) pada tahun 2015
Sumber :
  • VIVA/MZ Abidin

VIVA – Setelah dipecat dari Partai Demokrat, Marzuki Alie yang merupakan kader senior itu berencana melaporkan sejumlah politikus Demokrat ke polisi. Marzuki akan melaporkan sejumlah politikus Partai Demokrat karena dia merasa difitnah dituduh terlibat dalam upaya pengambilalihan kekuasaan atau kudeta lepemimpinan Partai Demokrat.

Demokrat Ogah Ikut Campur Urusan PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran

Menurut Marzuki, dirinya tak tahu apa-apa mengenai upaya pengambialihan tersebut. Saat ini Marzuki Alie telah mengumpulkan sejumlah bukti untuk segera memasukkan laporan ke Bareskrim Mabes Polri.

"Kalau ke Bareskrim sedang dikumpulkan bukti-bukti oleh pengacara terkait ya fitnah. Saya tuh enggak tahu apa-apa lho, demi Allah," kata Marzuki kepada wartawan pada Rabu 3 Maret 2021

Korban Minta Bareskrim Ungkap Keterlibatan Pelaku Lain di Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB

Menurut Marzuki, sosok yang pertama kali menuding dirinya terlibat upaya pengambilalihan kekuasaan adalah Syarief Hasan dan Rachland Nashidik. Tudingan terhadap dirinya itu kata dia dapat ditelusuri jejak digitalnya siapa yang menuding pertama kali.

"Mereka menuding ucapan pertama itu dari Yus Sudarso padahal jejak digitalnya itu pertama Syarief (Syarif Hasan) kedua Rachland Nashidik baru kemudian konpers itu ada Yus Sudarso ngomong," ujar Marzuki yang merupakan mantan Ketua DPR RI itu.

AHY soal Kans Jokowi Gabung Demokrat Usai Dipecat PDIP

Pria yang pernah menduduki jabatan Sekjen Partai Demokrat ini juga menjelaskan bahwa Yus Sudarso pun tidak menyebut namanya. Menurut Marzuki, dalam kesempatan itu Yus tidak menyebut nama tetapi hanya menyebut faksi bukan individu.

"Ngomongnya bukan Marzuki Alie tapi faksi. Kalau faksi itu kan bukan saya kan. Jadi jelas kok itu fitnahnya," ujar Marzuki lagi.

Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya

Demokrat Bakal Kaji Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD

Partai Demokrat bakal mengkaji lebih dulu terkait dengan ada wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD. Wacana ini muncul setelah disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024