Paud hingga SMA di Jambi Sudah Belajar Tatap Muka, Ada Tapinya
- Syarifuddin Nasution/ VIVA.
VIVA – Proses belajar mengajar tatap muka kembali dibuka di Jambi. Sebelumnya SMA, SMK dan PAUD dibuka oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Kali ini Wali kota Jambi, Syarif Fasha secara resmi untuk tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.Â
Fasha mengatakan, ada sebanyak 245 SD dan 109 SMP kembali dibuka dalam melakukan proses belajar siswa di sekolah. Namun proses tersebut dilakukan sistem genap ganjil karena masih masa pandemi COVID-19.
"Saya lagi meninjau sekolah yaitu SMP 11 dalam proses dimulainya tatap muka yang memang kami sudah canangkan pada 1 maret siswa sudah mulai tatap muka,"ujarnya di Jambi, Senin 1 Maret 2021.
Baca juga:Â Jokowi Ingin Semua Transportasi Massal Serba Listrik
Fasha menyebutkan, ada beberapa tahapan dan SOP diberikan, terutama anak-anak masuk jam 07.30 WIB dan dimulai dari kelas besar yaitu kelas 6 SD. Kemudian kelas 9 SMP masuk juga jam 07.30 WIB dan setengah jam kemudian masuk lagi kelas 5 atau kelas 2 dan selanjutnya.
"Kemudian mereka hanya masuk 3 jam, Kemudian siswa dan siswi selama 3 jam belajar tatap muka dengan ketentuan satu hari belajar besok nya daring seterusnya belajar. Jadi silang dan seling gitu dan untuk kelas 6 sampai kelas 9 Setiap hari masuk full untuk persiapan ujian akhir,"jelasnya.
Tidak sampai di situ, protokol kesehatan untuk semua sekolah harus mengajukan surat ke satgas COVID-19 Kemudian, satgas akan memverifikasi apakah sudah layak atau belum. Termasuk yang pertama peringatan untuk memakai masker dan tidak melepaskan masker.Â
"Susunan dan kursinya juga setengah hanya diperkenankan. Kemudian sarana cuci tangan, Peringatan tentang jaga jarak dan kesehatan lainnya juga dibuat,"katanya.
Kemudian juga siswa tidak diperbolehkan belanja Karena kantin juga belum dibuka dan begitu juga pedagang di luar sekolah juga Belum diperbolehkan masuk ke dalam sekolah. Selanjutnya anak-anak tidak boleh berkerumun dan orang tua siswa tidak usah  yang menunggu.
"Sekolah PAUD juga diizinkan masuk (Tatap muka). Namun memberi tahu kepada satgas (COVID-19)," tambahnya.Â
"Terkait hal-hal lain, tenaga kependidikan kami sudah melaksanakan Swab yang jumlahnya mencapai 4.000 orang. Yang sudah 1.000 tenaga pendidikan sudah melakukan swab guna memastikan kesehatan dan kenyamanan terhadap anak anak,"terangnya.