Titik Api Meningkat, Kalimantan Barat Mulai Diselimuti Kabut Asap
- VIVA/Ngadri
VIVA – Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Kalimantan Barat selama tiga pekan terakhir memicu kabut asap tebal sehingga menganggu jarak pandang dan kesehatan masyarakat.Â
Pemerintah Kota Pontianak telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dampak kebakaran hutan dan lahan yang mulai menyebabkan kabut asap di kota itu. Pada Senin, 1 Maret 2021, kabut asap tebal terpantau tampak sejak pukul 05.00 Wib hingga pukul 10.30 Wib.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Horisson mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker saat bepergian keluar rumah untuk melindungi saluran pernapasan dari asap, debu dan partikel.
"Saya mengimbau kepada masyarakat harus tetap menggunakan masker, untuk melindungi saluran pernapasan dari asap, debu dan partikel. Dan yang paling penting untuk mencegah penularan virus Corona," kata Horisson kepada VIVA, Senin, 1 Maret 2021.
Ia mengimbau masker yang sebaiknya digunakan adalah masker kain 3 lapis atau masker medis. Karena yang paling sering terjadi saat bencana asap sakit pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Selanjutnya partikel asap juga akan meningkatkan terjadinya kekambuhan pasien asma dan bronkitis.
"Disaat ada asap dan debu akibat kebakaran hutan dan lahan, saya minta masyarakat tetap menggunakan masker dan selalu menjaga kesehatan khususnya untuk warga yang punya histori penyakit asma," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Sutikno, mengatakan, jumlah titik hotspot di Kalimantan Barat ada 176. Dari 176 itu tersebar di Kabupaten Kubu Raya 103, Pontianak 6, Sambas 6, Mempawah 47, Ketapang 7, Kayong Utara 4 dan Kabupaten Melawi 1 titik hostpot.
"Jumlah akumulasi titik panas selama bulan Februari 2021 di Kalbar sebanyak 2.201 titik, dimana 209 titik diantaranya kategori tingkat kepercayaan tinggi. Jarak pandang di Bandara Supadio juga terpengaruh adanya asap mulai tanggal 10 februari 2021 hingga hari ini," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkot Pontianak telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dampak dalam seminggu terakhir Februari 2021 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah lokasi sehingga mulai menyebabkan kabut asap di kota itu.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, mengatakan saat ini pihaknya tengah membentuk Tim Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla di Kota Pontianak.
"Dalam tim tersebut akan melibatkan unsur TNI/Polri, Pemkot Pontianak, masyarakat mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan hingga tingkat RT/RW, termasuk pemadam kebakaran swasta," katanya.
Â
Â