SBY Turun Gunung Dianggap Untuk Membela AHY
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan, mempersoalkan kondisi partai yang sudah tidak demokratis lagi. Menurutnya, dinasti politik yang kini dilanggengkan.
"Partai tidak akan selamat dengan cara dinasti seperti ini. Sehingga kami sebagai pendiri menengarai persoalan ini," kata Hengky, saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta Selatan, Sabtu 27 Februari 2021.
Saat menyampaikan keterangan pers tersebut, sejumlah pendiri dan kader telah sepakat akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat. Menurut Hengky, Demokrat adalah partai terbuka.
Baca juga: Mahfud MD Minta Usut Tuntas 2 Kapal Super Tanker Iran dan Panama
Persoalan di internal Partai Demokrat, membuat Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung. Tapi justru apa yang dilakukan Presiden RI ke-6 itu, dianggap bukan untuk menyelamatkan partai. Tapi membela Ketum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, yang merupakan putra sulung SBY.
"Sekali lagi saya harus sampaikan ini agar tidak terjadi sebuah dinasti yang sangat berat. Turun gunungnya seorang Majelis Tinggi (SBY) bukan untuk membela partai. Melainkan untuk membela anaknya," kata dia.
Hengky juga menyoroti kepemimpinan Demokrat saat ini sudah tidak mampu memimpin sebuah organisasi. Maka sebagai pendiri, kata dia, dirinya punya tanggungjawab. Dia juga menyinggug, kader-kader Demokrat loyalis AHY yang seolah-olah tahu tentang Partai Demokrat.
"Ujug-ujug bicara tentang partai dari mana judulnya. Kemudian, orang datang, bukan pecat kalau ada persoalan duduk satu meja dan itu yang dilakukan sejak awal," ujarnya.