Pemkot Malang Siap Vaksinasi Massal 15 Ribu Orang Per Hari

Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia di RSUD Kembangan, Jakarta Barat.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Pemerintah Kota Malang menyiapkan rencana suntik vaksin Sinovac secara massal di wilayahnya. Mereka bakal melakukan suntik massal dengan kapasitas 10 ribu hingga 15 ribu penerima vaksin hanya dalam waktu satu hari. 

Ditemukan 12 Kuburan Massal di Suriah yang Diduga Peninggalan Rezim Assad

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan ide ini demi mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Sebab, semakin banyak warga yang disuntik vaksin maka herd imunity cepat terbentuk. Ide ini pun telah disampaikan Sutiaji ke Kementerian Kesehatan RI. 

"Karena Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masyarakat didorong mengikuti vaksin. Kami sudah video conference dengan Dirjen Kemenkes. Kami siapkan memang dalam satu hari 10 ribu orang sampai 15 ribu orang dalam satu tempat," kata Sutiaji, Jumat, 26 Februari 2021.

Gen Z dan Milenial Disebut Siap Resign Massal pada 2025, Ada Apa?

Sutiaji mengungkapkan, tempat yang disiapkan Pemkot Malang cukup representatif dengan kapasitas yang besar termasuk halaman parkir. Tempat itu Gedung Olahraga Ken Arok, di Kedungkandang, Kota Malang. 

Kemudian, untuk menghindari kerumunan disiapkan sistem bergantian. Jika ini berjalan, Kota Malang akan menjadi pilot project vaksin massal di Indonesia.

10 Cara Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Anabul di Rumah

"Kami siapkan GOR Ken Arok. Jadi jam tertentu berapa orang ada waktunya sendiri. Nanti shift-shiftan (bergantian) begitu. Tidak ada kerumunan. Nanti jadi pilot project ini," ujar Sutiaji.

Vaksinasi massal ini akan dilakukan dalam waktu dekat oleh Pemkot Malang. Sebanyak 780 vaksinator ditambah bantuan vaksinator dari Pemprov Jatim akan dilibatkan. Sasaran penerima vaksin adalah, wartawan, pedagang pasar, hingga pegawai mal atau pusat pembelanjaan.

"Kami siapkan 780 vaksinator semuanya akan dilibatkan dalam gelaran vaksinasi massal. Nanti juga akan dibantu oleh vaksinator dari Provinsi, terus Kementrian Kesehatan dan juga (vaksinator) dari Kabupaten atau Kota lainnya," tutur Sutiaji.

Baca Juga: Isu Puluhan Wartawan Terkapar Usai Vaksin di GBK, Kemenkes: Hoax
 

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024