Baru Dilantik, 5 Bupati di Kalbar Diminta Cegah Kebakaran Hutan

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji melantik lima Bupati dan Wakil Bupati
Sumber :
  • VIVA/Ngadri

VIVA – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji melantik lima pasangan Bupati dan Wakil Bupati pemenang Pilkada serentak 2020 di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Selatan, pada Jumat, 26 Februari 2021.

Banjir Bandang Terjang 6 Desa di Sumbawa NTB, Ribuan Rumah Terendam-Pertanian Rusak

Proses pelantikan dilaksanakan dengan prosedur COVID-19 secara ketat, bahkan jumlah wartawan yang meliput juga dibatasi. Sejumlah tamu undangan juga wajib menggunakan masker dan jaga jarak.

Lima pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang dilantik diantaranya, Jarot Winarno-Sudianto sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sintang; Sebastianus Darwis- Syamsul Rizal sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang; Dadi Sunarya-Kluisen sebagai Bupati dan Wakil Bupati Melawi.

KPK Didesak Periksa Bupati Banggai Amiruddin Tamoreka usai Diduga Korupsi Dana Bansos

Kemudian, Fransiskus Diaan- Wahyudi Hidayat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu dan Martin Rantan-Farhan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ketapang.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengingatkan kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang baru saja dilantik untuk dapat fokus menangani COVID-19 dan kebakaran hutan serta lahan.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

"Saya minta kepada para Bupati dan Wakil Bupati yang baru saya lantik untuk fokus tangani COVID-19 dan Karhutla," kata Sutarmidji, saat melantik dan mengambil sumpah jabatan lima pasangan Bupati dan Wakil Bupati di Kalbar di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar. 

Gubernur Sutarmidji menegaskan Pemprov Kalbar sudah memutuskan kebijakan bahwa untuk masuk wilayah Kalbar harus negatif PCR walaupun Kementerian Perhubungan per 1 April akan menetapkan memakai GeNose. "Kemenhub akan terapkan GeNose, saya tetap akan pakai negatif PCR," ujarnya.

Kemudian, terkait dengan Kebakaran hutan dan lahan yang sedang terjadi saat ini di Provinsi Kalbar. Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sanggau telah menetapkan darurat siaga asap. 

"Provinsi Kalbar baru bisa tetapkan darurat siaga asap, kalau ada 2 Kabupaten di Kalbar sudah menetapkan darurat siaga asap," jelasnya. 

Dengan ditetapkan siaga darurat asap, pemerintah daerah lebih mudah meminta bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

"Itulah pentingnya kita tetapkan darurat siaga asap. Semakin cepat kita itu, semakin baik. Kalau kita tidak cepat kita tetapkan, kita salah," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya