Banjir Semarang, Giring PSI Dicariin Netizen
- Instagram Giring Ganesha
VIVA – Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesa mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggapnya tidak punya program dalam mengatasi banjir Jakarta beberapa hari lalu. Jakarta direndam banjir akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya kali Krukut hingga jalan utama Jakarta hingga kawasan elite banjir parah.
Pasca banjir Jakarta surut, ternyata banjir terjadi di Semarang, Jawa Tengah hingga masuk ke dalam kantor Gubernur Ganjar Pranowo. Netizen ramai-ramai membanjiri kolom komentar Instagram resmi Giring @Giring yang dianggapnya tidak mengkritik Ganjar dalam atasi banjir yang lebih dari satu hari itu.
Beberapa foto yang diunggah Giring ke Instagram baru-baru ini selalu dipertanyakan soal banjir Semarang. Netizen berharap Giring juga mau mengkritik Ganjar soal banjir di wilayah yang dia pimpin, bukan hanya kritik banjir Jakarta. Berikut komentar yang ditulis netizen, di antaranya:
@gibraltarferdyaraka: Pak @giring, Jakarta sehari sudah surut kok Semarang enggak surut, enggak kau nyinyirin pak Ganjar
@abangali08: Jawa Tengah banjir bang, enggak buat statmen?
@khomaciie.adnan: kantor Gubernur Jateng kebanjiran bro, gimana nih bro @giring.
Untuk mengkonfirmasi soal desakan netizen, VIVA sudah menghubungi Politikus PSI Tsamara Amany Alatas, namun tidak ada respons baik di telepon maupun Chat WhatsApp.
Sebelumnya, Dikutip VIVA dari instagram Giring, Selasa 23 Februari 2021, Giring mengatakan jika banjir di Jakarta dikarenakan Anies yang tidak punya rencana yang jelas untuk mengatasinya. Begini kutipan lengkapnya:
Mas Gubernur @aniesbaswedan jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya.
Selama tiga tahun terakhir Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta. Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan sementara normalisasi sungai dihapuskan.
Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.
Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua.
Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga. Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan.
Baca juga: Paspampres Nyungsep Didorong Emak-emak saat Kejar Mobil Jokowi