Korban ‎Kecelakaan Maut di Sumut Baru Pulang Hadiri Acara Pernikahan

Pemakaman korban tewas kecelakaan maut di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Duka mendalam keluarga korban kecelakaan maut antara bus dan minibus Toyota Avanza di kawasan Pabatu, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Minggu malam, 21 Februari 2021. Insiden tersebut menewaskan 9 orang.

Prof Ikrar: Tanpa Keberanian Rakyat Takkan Ada Perubahan, Lawan Pengerahan Aparat di Pilkada Sumut

?Seluruh korban merupakan warga Dusun IX Kenangan, Desa Laut Dendang, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Ke-9 korban tewas merupakan remaja masjid setempat di Desa Laut Dendang. 

Kesedihan terpancar dari Rahmadi, yang harus kehilangan kedua anaknya, masing-masing bernama Fakhrul Hanafi (22) dan Arzita (19).? Keduanya bersama 7 korban lainnya, baru pulang menghadiri resepsi pernikahan temannya di Kota Pematang Siantar, Sabtu 21 Februari 2021.

Saat Hasto Tanya Apakah Pilkada Sumut Layak Ditunda karena Ketidaknetralan Aparat

"Sabtu pagi, orang (korban) ini pergi undangan kawan anak-anak remaja masjid ini di Pematang Siantar. Jadi, orang ini undangan ke sana, jadi orang itu nginap di sana. Minggunya pulang, semenjak itulah kecelakaan di Pabatu (Kota Tebing Tinggi)," ungkap Rahmadi kepada wartawan, Senin siang, 22 Februari 2021.

Rahmadi mengakui pada Minggu malam, sekitar pukul 20.00 WIB, sempat menghubungi anaknya untuk menanyakan keberadaan mereka melalui telepon selular. "Komunikasi di Sidamanik orang itu, terus pulang orang itu, di Pabatu itulah mereka ke senggol Bus Intra," tutur Rahmadi.

Menko AHY Tuntut Kemenhub Tertibkan Truk ODOL Demi Keselamatan Pengendara

Berdasarkan informasi diperoleh VIVA, bahwa kecelakaan maut itu berawal ketika mobil Avanza berpelat polisi BK 1697 QV yang ditumpangi 9 korban melaju dari Kota Pematang Siantar ke Kota Tebing Tinggi. 

Saat sopir Avanza hendak mendahului kendaraan didepannya tiba-tiba bus Intra dari arah berlawanan juga melaju kencang dari Kota Medan menuju Kota Tebing Tinggi.

Diduga sopir Avanza terlalu lebar mengambil jalur berlawanan arahan dan tidak mampu mengendalikan laju mobil. Akibatnya menabrak bus Intra dengan posisi berlawan arah.

"Saya telpon nomor anak saya. Yang angkat polisi. Disuruh ke sana, karena 9 meninggal di rumah sakit," ungkap Rahmadi.

Rahmadi menjelaskan mereka berangkat ke Kota Pematangan Siantar dengan merental mobil Avanza tersebut. Ia mengaku tidak ada mengalami firasat aneh dari kedua anaknya dalam sepekan terakhir ini.

"Dalam seminggu ini, ceria aja mau pergi pelukan, salaman. Enggak ada tanda-tanda apa. Karena saya pergi Minggu arisan ke Batu Bara. Orang (korban) itu pergi ke Pematang Siantar," tutur Rahmadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya