Survei: FPI dan Muhammadiyah Tak Puas Kinerja Jokowi

Ilustrasi FPI
Sumber :
  • Anadolu Ajansi/Agoes Rudianto

VIVA - Parameter Politik Indonesia melakukan survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang sudah hampir genap 1,5 tahun. Dalam surveinya, dibuat segmen ormas atas kepuasan kinerja Jokowi.

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan secara umum survei ini melihat bagaimana tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi dan Ma’ruf terutama soal sejumlah kebijakan yang dinilai strategis.

“Kemudian, kebijakan apa saja yang sebenarnya paling dirasakan masyarakat selama ini (15 bulan). Harapan publik tentu saja jauh lebih besar dibandingkan periode sebelumnya (periode pertama 2014-2019),” kata Adi melalui keterangannya pada Minggu, 21 Februari 2021.

Eks Wantimpres Kecewa, Bilang Harusnya Jokowi Jadi Negarawan saat Pilkada

Baca juga: Ingin Serahkan Bantuan Banjir, Relawan Eks FPI Dibubarkan Polisi

Menurut dia, tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi jelang 1,5 tahun bisa dikatakan cukup baik yakni 65,4 persen dan yang tidak puas mencapai 29,1 persen. Bila dirinci, publik yang sangat puas itu 6,4 persen; puas sebesar 31,9 persen dan cukup puas ada 27,1 persen.

Jokowi Bertemu Kiai Khos NU Jawa Tengah di Solo Jelang Pencoblosan Pilkada, Ada Apa

“Kurang puas itu 17,3 persen; tidak puas ada 9,1 persen; sangat tidak puas itu 2,7 persen dan tidak jawab mencapai 5,5 persen,” ujarnya.

Meski mayoritas puas, Adi mengingatkan bahwa ada beberapa segmen masyarakat yang cenderung besar ketidakpuasannya terhadap kinerja Jokowi. Survei ini dibagi pada segmen teritori, demografi, politik dan segmen organisasi kemasyarakatan (ormas).

Ternyata, simpatisan ormas FPI (Front Pembela Islam) paling tinggi tidak puas terhadap kinerja Jokowi sebesar 66,6 persen dan kepuasan cuma 33,3 persen; organisasi pemuda (HMI, GMNI, KNPI, KAMMI dan lainnya) itu 65,0 persen tidak puas, kepuasan hanya 30,2 persen dan tidak jawab itu 4,8 persen.

“Sedangkan Muhammadiyah, itu tidak puas terhadap kinerja Jokowi mencapai 50,2 persen, kepuasannya cuma 47,7 persen dan tidak jawab 2,1 persen. Sementara Nahdlatul Ulama (NU), itu tidak puas cuma 24,2 persen, kepuasan mencapai 70,8 persen dan tidak jawab 5,0 persen,” kata dia.

Namun demikian, Adi mengatakan ada dua ormas yang tingkat kepuasannya terhadap kinerja Jokowi sampai 100 persen yakni Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) dan Parisada Hindu Dharma.

Selanjutnya, kata dia, Persatuan Gereja Indonesia (PGI) tingkat puasnya mencapai 92,5 persen, tidak puas cuma 5,5 persen dan tidak jawab 2,0 persen. Lalu, Nahdlatul Wathan (WN) tingkat kepuasannya mencapai 80 persen, tidak puas hanya 10,0 persen dan tidak jawab itu 10 persen.

“Serikat buruh atau kelompok tani nelayan itu puas 54,1 persen, tidak puas cuma 34,4 persen dan tidak jawab 11,5 persen. Pemuda Pancasila puas mencapai 60,0 persen, tidak puas hanya 40,0 persen,” katanya.

Survei pengumpulan data dilakukan dengan metode telepon, karena situasi pandemi COVID-19 terhadap 1.200 responden pada 3 sampai 8 Februari 2021. Margin of error survei sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya