Tips Hotman Paris Bagi Peserta Ujian Profesi Advokat Online

Hotman Paris Hutape bersama Presiden DPN Indonesia, Faizal Hafie
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Advokat nyentrik Hotman Paris Hutapea mendukung langkah ‘pintar’ Dewan Pengacara Nasional Indonesia menggelar Ujian Profesi Advokat secara online yang kini bakal masuk tahap kedua. Tak lupa, Hotman Paris juga memberikan tips bagi para peserta ujian online kedua yang rencananya akan digelar 27 Maret 2021 mendatang.

Respons Hotman Paris soal Uang Donasi Agus Salim Malah Menuai Kritik dari Netizen, Apa Penyebabnya?

Dalam kesempatan ini, Hotman pun membocorkan rahasia bagaimana agar para calon advokat bisa lulus dalam ujian profesi. "Peserta harus Mengikuti PKPA dengan baik dan banyak belajar soal-soal ujian advokat dari tahun ke tahun. Selain itu, para calon juga harus mulai memiliki pola pikir sebagai pengacara saat melaksanakan ujian. Karena yang membuat soal adalah pengacara," kata Hotman dalam keterangan tertulisnya.

Pengacara senior itu juga mengakui profesi advokat saat ini sudah sangat berkembang. Dia pun memberikan tips kepada para calon advokat agar lulus dengan mudah dan bisa menjadi pengacara yang andal. "Pertama, cari organisasi advokat yang sah dan mempunyai SK dari Kementerian Hukum dan HAM," kata Hotman. 

Hotman Paris Sebut Pegi Setiawan Belum Sepenuhnya Bebas, Bisa Jadi Tersangka Lagi

Menurut Hotman, ciri organisasi advokat yang baik itu ada di DPN Indonesia, yaitu dapat membimbing para sarjana hukum untuk menjadi pengacara yang andal. Mulai dari melaksanakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) terbaik, melaksanakan ujian profesi advokat kredibel, dapat mengajukan penyumpahan advokat ke pengadilan tinggi, hingga menerbitkan kartu advokat.

"Masyarakat sekarang bebas memilih organisasi profesi yang mana mereka suka. Salah satunya adalah Dewan Pengacara Nasional Indonesia," ujar Hotman yang juga adalah pengajar tetap PKPA di DPN Indonesia itu.

Singgung Balik Pernyataan Meriam Bellina, Ini Kata Hotman Paris

Setelah lulus, lanjut Hotman, para advokat jangan langsung membuat kantor pengacara sendiri. Mereka harusnya dapat mencari jam terbang praktik dari para senior yang sudah sukses di berbagai kantor hukum maupun LBH. 

"Jam terbang sangat perlu untuk jadi pengacara sukses, jangan langsung buka kantor kalau baru lulus. Kalau baru lulus kan belum tahu apa-apa," ujarnya.

Sementara itu, Presiden DPN Indonesia, Faizal Hafied, menjelaskan, UPA tahap kedua yang akan digelar lembaganya merupakan ujian tahap kedua. Ujian tahap pertama telah sukses digelar secara daring pada 30 Januari 2021. 

Pendaftaran UPA daring pada periode kedua ini sudah dapat dilakukan sejak 6 Februari hingga 25 Maret 2021. Pendaftar dapat mengakses langsung laman www.dpnindonesia.or.id.

"Pelaksanaan ujian periode kedua ini akan lebih besar lagi karena akan didukung langsung oleh tokoh-tokoh hukum dan advokat top nasional Indonesia," kata Faizal.

Faizal menjelaskan, UPA tahap pertama berlangsung sukses digelar secara daring. Dari 1.104 Pendaftar, dan sebanyak 96 persen dinyatakan lulus. 

"Kami berharap mereka yang lulus menjadi advokat memiliki kemampuan beradaptasi selain memiliki kredibilitas dan integritas. Namun, bagi yang tidak lulus pada ujian sebelumnya, mereka dapat mengikuti ujian pada gelombang kedua pada 27 Maret 2021," ujarnya.

Menurut Faizal, advokat maupun organisasi yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan tidak bisa mengayomi dan menfasilitasi anggotanya maka akan ditinggalkan.

"DPN Indonesia akan menjadi yang terdepan dalam mengikuti perkembangan zaman dan dalam rangka mengayomi serta memfasilitasi anggotanya, kami akan segera meluncurkan LBH DPN Indonesia sebagai sarana pembelajaran dan magang bagi para calon advokat," ujarnya 

DPN Indonesia merupakan organisasi Advokat yang didirikan untuk berkontribusi dalam mencetak advokat andal dan berkualitas, dideklarasikan di Jakarta pada 2020 setelah mendapat pengesahan surat keputusan pendirian dari Kementerian Hukum dan HAM.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya