Kawanan Paus Terdampar di Madura Diduga karena Sonar Terganggu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas seekor dari puluhan paus yang terdampar di Selat Madura di Kabupaten Bangkalan pada Kamis, 18 Februari 2021.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Sedikitnya 52 ekor (data sebelumnya 45 ekor) paus tombak terdampar di pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Kamis, 18 Februari 2021. Besar kemungkinan sonar navigasi kawanan mamalia laut itu terganggu sehingga iring-iringan mereka tersesat lalu terdampar di perairan dangkal.

Khofifah-Emil Klaim Menang Lebih 60 Persen di Pilkada Jatim

Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II Jawa Timur RM Wiwied Widodo menjelaskan, paus merupakan mamalia laut yang memiliki sonar di bagian kepalanya. "Sonar itu, kan, seperti alat navigasi," katanya dihubungi wartawan melalui sambungan telepon genggam pada Jumat, 19 Februari 2021.

Di sisi lain, paus memiliki prilaku yang bergerak secara berkelompok. Karena itu mereka bergerak bersama-sama, sesuai sonar navigasi alami yang ada di dalam tubuh mereka. Bisa jadi ada gangguan sehingga memengaruhi sonar paus malang itu. Gangguan pada sonar bisa disebabkan oleh tekanan patahan dari bawah laut atau limbah. "Kalau tidak ada gangguan apa-apa, kan, lempeng kayak GPS," ujar Widodo.

Quick Count Poltracking Nyatakan Suara Khofifah-Emil Potensi Tembus 60% di Real Count KPU

Namun, ada juga kasus paus terdampar karena ada satu atau dua yang berpisah dengan koloninya, seperti yang biasa terjadi di sekitar PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo. Tapi biasanya jumlahnya tidak banyak. "Kalau dalam satu koloni (terdampar), kan, aneh ini. Berarti ada gangguan terhadap sonarnya.”

Bisa juga, Widodo berasumsi, puluhan paus itu terdampar karena terpancing adanya makanan di sekitar perairan yang terdampar sehingga keluar dari alur sonarnya. Namun begitu, Widodo menegaskan semua itu baru sebatas dugaan. Tim ahli akan meneliti penyebabnya selama tiga hari mendatang.

Penghitungan Sementara KPU untuk Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Berjaya

Ia lantas meluruskan kabar awal yang beredar bahwa paus-paus yang terdampar sebanyak 45 ekor. Yang benar adalah 52 ekor. Sebanyak 49 ekor sudah masuk ke daratan sehingga mati, sementara tiga lainnya hidup. Tiga paus yang hidup dihalau agar kembali ke laut lepas.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Eka Wisnu Wardhana

Kelelahan, 5 Petugas Meninggal Dunia saat Pelaksanaan Pilkada Serentak di Jawa Timur

Lima orang meninggal dunia saat bertugas dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2024 di Jawa Timur. Mereka kebanyakan meninggal karena kelelahan.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024