Kapolri: Operasi Tinombala dan Nemangkawi Serap Biaya Tinggi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengubah nama Satuan Tugas (Satgas) Tinombala menjadi Operasi Madago Raya. Ternyata, Operasi Tinombala dan Nemangkawi menyerap anggaran cukup tinggi pada 2020.

Polisi Bongkar 619 Kasus Judol sejak 5 November 2024, 734 Orang Ditetapkan Tersangka

“Yang jadi perhatian khususnya di 2020 itu operasi Tinombala dan Nemangkawi, karena ini betul-betul menyerap biaya yang cukup tinggi,” kata Asisten operasi (Asops) Kapolri, Irjen Imam Sugianto saat Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2021 di Mabes Polri pada Rabu, 17 Februari 2021.

Maka dari itu, Imam meminta Polda Sulawesi Tengah dan Papua untuk melakukan evaluasi dengan hasil yang dicapai selama kegiatan operasi pada 2020. Sehingga, para stakeholder bisa membuat perubahan pada operasi tersebut.

Menko Polkam Sebut Ada 97 Ribu Anggota TNI-Polri Main Judi Online

Baca juga: Heboh Pedangang Online Mr Hu, Dr Tirta Beberkan Sepak Terjangnya

“Target operasi Tinombala maupun Nemangkawi yang harusnya tercapai di 2020, itu bisa diwujudkan pada tahun 2021," ujarnya.

Takjub Lihat Polda Metro Jaya Megah, Dharma Pongrekun: Adabnya Juga Harus Megah

Diketahui, dibentuknya Satgas Tinombala untuk melumpuhkan dan menangkap jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso. Kini, Santoso tewas setelah baku tembak dengan Satgas Tinombala pada 18 Juli 2016.

Sementara, Satgas Tinombala diperpanjang sebanyak tiga kali. Harusnya, masa tugas Satgas Tinombala berakhir pada 30 September, tapi malah diperpanjang hingga 31 Desember 2020.

Ilustrasi penangkapan teroris.

Pakar: Indonesia Masih Belum Aman dari Ancaman Terorisme

Pakar menyebut Indonesia masih belum aman dari ancaman terorisme meski sejak 2023 hingga saat ini tak ada serangan teroris secara terbuka

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024