Ini Cara Kritik Pemerintah Tanpa Takut Dipolisikan

Fadjroel Rachman, Juru Bicara Presiden RI
Sumber :
  • tvone

VIVA - Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, menjawab pertanyaan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal bagaimana cara mengkritik agar tidak dipanggil polisi.

Disahkan Pemerintah, Ini Struktur Kepengurusan PMI di Bawah Jusuf Kalla

"Kita bikin literasi legalnya. Lihat UUD 1945, tolong pelajari UU ITE, tolong pelajari UU menyatakan pendapat di depan umum, kalau turun ke jalan," kata Fadjroel dalam diskusi di tvOne, Senin, 15 Februari 2021.

Kemudian, lanjut Fadjroel, yang perlu diperhatikan lagi adalah pasal 45 UU ITE yaitu tidak melanggar kesusilaan, tidak menghina, mencemarkan nama baik, memeras, tidak membuat permusuhan atau kebencian yang sifatnya SARA. Fadjroel pun setuju jika ada perbaikan terhadap UU ITE.

Pemerintah Terapkan Kenaikan PPN 12 Persen dengan Asas Keadilan dan Gotong Royong

"Regulasi itu ada perbaikan, sudah saatnya coba merumuskan upaya memperbaiki UU ITE, meskipun sudah diubah dua kali, diubah lagi tidak ada masalah. Karena demokrasi itu terus maju, diperdalam, diperluas," kata Fadjroel lagi.

Baca juga: Jokowi Mau Dikritik, JK: Bagaimana Caranya Tanpa Dipanggil Polisi

DPR Minta PP Kesehatan Lindungi Industri Hasil Tembakau

Fadjroel menyebut Presiden Jokowi selalu mendorong agar demokrasi makin dalam, luas sehingga makin baik ke depannya.

"Kalau ada upaya melakukan revisi sehingga lebih baik menjadi inisiatif DPR atau pemerintah," ujarnya.

Terlepas dari itu, Fadjroel mengutip pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD, mengatakan bahwa siapapun boleh mengkritik, tapi juga kepolisian tidak bisa menahan orang yang ingin melaporakan. Hal itu juga dilakukan anak dari JK yang melaporkan pihak yang dianggap melanggar UU ITE.

"Kepolisian yang akan menentukan ini masuk kategori melanggar UU ITE atau tidak, pengadilan bertingkat yang akan melakukan itu," tuturnya.

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Surabaya.

Gus Yahya: Masyarakat Perlu Dengar Penjelasan Pemerintah soal PPN 12 Persen

Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf berpandangan masyarakat perlu mendengar penjelasan pemerintah secara utuh tentang rencana kenaikan PPN 12 persen.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024