Kronologi Penangkapan Wawan Versi Polisi

Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya Ghalib
Sumber :
  • dokumentasi humas polres

VIVA – Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya menjelaskan duduk perkara laporan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Kabag Hukum Pemkab Enrekang selaku kuasa hukum Bupati Enrekang pada November 2020. Dalam hal ini, melaporkan Ridwan alias Wawan ke polisi.

Fakta Mengejutkan Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumatera Barat

Andi Sinjaya menjelaskan, penanganan terhadap perkara pencemaran nama baik sudah dilakukan Penyidiknya secara profesional melalui prosedur yg berlaku.

"Sebelum Satreskrim melakukan penangkapan sudah melakukan beberapa prosedur sesuai aturan, mulai pengaduan, terbitnya laporan polisi, penyelidikan, pemeriksaan saksi-saks ahli, gelar  perkara dan koordinasi dengan Instansi terkait. Saya tegaskan bahwa kami melayani setiap pengaduan masyarakat tanpa pandang bulu dan melakukan proses penegakan hukum secara Obyektif," ucap Kapolres Enrekang kepada VIVA, Minggu 14 Februari 2021.

Kompolnas Gali Motif AKP Dadang Iskandar yang Berani Tembaki Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

Andi Sinjaya menambahkan, penyidik telah koordinasi dengan kementerian hukum dan ham RI Sulsel untuk mempertanyakan tentang legalitas dari website yang dilaporkan.

Kemenkum Ham menyatakan melalui surat nomor : W.23.AH.02.03-05 yang menyatakan bahwa legalitas PT.Update Media Sulsel tidak terdaftar pada data base Ditjen AHU sebagai badan hukum maupun badan usaha, atas hal ini tentu Update Sulsel tidak memenuhi Undang-undang nomor 40 tahun 1999 pada pasal 9 ayat 2 yang berbunyi:

Usai Tembak Mati Kasat Reskrim, AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

“Setiap perusahaan pers harus berbentuk badan hukum Indonesia"

Selain itu Polres telah berkoordinasi dan mengirim surat ke Dewan Pers dan berdasarkan penelusuran melalui website Dewan Pers Nama PT tersebut tidak terdaftar sebagai Perusahaan Pers. 

Kapolres Enrekang menerangkan, dalam tulisan tersebut posisi, Ridwan sebagai narasumber bukan sebagai penulis, namun dalam pemeriksaan, dia menerangkan bahwa dia yang membuat tulisan tersebut namun mencantumkan nama lain sebagai penulis.

“Ridwan tidak dapat menunjukan atau memperlihatkan kartu identitas selaku jurnalis pada update sulsel news & namanya tidak tercantum sebagai reporter ataupun wartawan dalam Laman media tersebut," Ucap Kapolres Enrekang.

Penyidik, kata juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap ahli Pidana, yang menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh Ridwan dengan adanya pemberitaan yang dibuat telah menimbulkan kegaduhan, keresahan dan sampai pada kebencian atau permusuhan individu, maka tindak pidana yang dilakukan ridwan merupakan kualifikasi tindak pidana informasi dan transaksi elektronik.

Penyidik juga sudah melakukan pengecekan  terhadap alamat perusahaan yang tercantum dalam halaman media tersebut yang beralamat komplek perumahan taman toraja, Tanjung Bunga, Kec. Tamalate kota Makassar.

Namun alamat tersebut tidak ada dan tidak ditemukan sebagaimana keterangan lurah setempat.

"Beberapa saksi juga sudah kami mintai keterangan di antaranya Bupati Enrekang, Wakil Bupati Enrekang serta Kabag Hukum Pemkab Enrekang," Ucap Andi Sinjaya.

Dari hasil keterangan saksi-saksi, bahwa apa yang diberitakan Update Sulsel News oleh saudara Ridwan tidak benar dan merupakan kebohongan, karena uang yang akan dipinjam oleh Pemkab Enrekang bukan untuk membayar tenaga honorer, selain itu tidak pernah melakukan klarifikasi kepada sumber informasi dan mengutip keterangan Wakil Bupati tanpa klarifikasi dan persetujuan.

"Berdasarkan Data dari Pemda Enrekang uang yang akan dipinjam oleh Pemkab Enrekang  direncanakan untuk pembangunan daerah meliputi infrastruktur jalan, jembatan dan bidang kesehatan, Pusat sarana olahraga, serta bidang pasar sesuai surat pernyataan bupati kepada pemerintah pusat no 912/4213/Setda/2020 tgl 28 Desember 2020," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya