Soal Keberagaman, Gus Mis: Masjid Agung Sumenep Hadiah Warga Tionghoa

Ketua DPP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) yang merupakan organisasi sayap PDIP, Zuhairi Misrawi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Zuhairi Misrawi mengatakan bahwa sejarah Islam nusantara dengan Tionghoa sangat erat. Menurut pria yang akrab disapa Gus Mis itu, salah satunya adalah keeratan budaya Islam dengan Tionghoa dalam sebuah bangunan masjid di tanah kelahirannya yang memadukan beragam budaya Eropa, Jawa, dan Madura.

Ketua MPR Sebut Kehadiran Paus Fransiskus Buktikan Indonesia Negara Harmonis Antar Umat Beragama

"Di Madura, ada masjid yaitu Masjid Agung Sumenep, kalau lihat dari depan itu klenteng. Itu berdiri 1987. Itu hadiah dari warga Tionghoa kepada umat muslim. Pada waktu itu, dari klenteng berubah jadi masjid hanya ditaruh beduk," kata Gus Mis saat menghadiri dialog pada perayaan Imlek 2021 yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP) dengan tema Imlekan Bareng Banteng secara virtual, Jumat 12 Februari 2021.

Menurut cendekiawan muda Nahdlatul Ulama itu, jasa Tionghoa sangat nyata kepada umat muslim di Indonesia. Ini dinilai menjadi pelajaran soal keberagaman. Proklamator RI Bung Karno pun bahkan merayakan Imlek. Meski Imlek sempat dilarang dirayakan secara terbuka saat Orde Baru, aturan itu sempat dicabut oleh Presiden Keempat RI Abdurrahmah Wahid atau Gus Dur. Lalu, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri membuat Keppres yang memutuskan Imlek sebagai hari nasional.

Menlu Retno Soroti Pentingnya Sikap Saling Menghormati dalam Keberagaman Agama

"Ini adalah perjuangan historis bahwa jasa etnis Tionghoa terhadap Islam Indonesia atau nusantara sangat luar biasa. Jadi PDIP bangga hari ini merayakan Imlekan Banteng dalam rangka membangkitkan kesadaran historis kita bahwa kita bangsa taman sarinya Bineka Tunggal Ika," kata dia.

Alumnus Universitas Al- Azhar Kairo, Mesir, itu juga mengatakan, ada sabda Nabi Muhammad SAW yang mendorong umatnya agar belajar ke China. Karena itu, Gus Mis menganggap warga Tionghoa merupakan sahabat bagi muslim.

Sannipata Nusantara Waisak Dinilai jadi Forum yang Tepat untuk Mengikat Keberagaman

"Salah satu hadis nabi, tuntutlah ilmu walau ke negeri China. Bahkan Rasul dulu mengutus salah satu sahabatnya, Abu Waqqas yang sekarang kuburannya diziarahi oleh orang-orang muslim nusantara Indonesia saat ini. Jadi panjang sejarahnya saat zaman nabi," kata Gus Mis.

Festival Kue Bulan.

Mengintip Festival Kue Bulan Paduan Budaya Nusantara-Tionghoa, Ternyata Sudah Ada 3000 Tahun Lalu

Festival Kue Bulan, dikenal juga sebagai Festival Pertengahan Musim Gugur, merupakan salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tionghoa selain Tahun Baru Imlek.

img_title
VIVA.co.id
20 September 2024