Gempa Kembali Guncang Laut Bengkulu, Kali Ini Magnitudo 5,2

Lokasi gempa di laut Bengkulu
Sumber :
  • BMKG

VIVA – Gempa bumi kembali mengguncang wilayah laut di Enggano, Bengkulu. Kali ini berkekuatan magnitudo 5,2. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada pukul 22.09 WIB, Kamis 11 Februari 2021.

Jateng Selatan Diprediksi Hujan Lebat Hari Ini dan Besok, BMKG Peringatkan Ini

Lokasi persis gempa berada pada koordinat 5,75 Lintang Selatan (LS) dan 101,8 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada di posisi 68 km Barat daya Enggano dengan kedalaman 15 km.

"Gempa ini tidak berpotensi tsunami," demikian disampaikan keterangan resmi BMKG.

BMKG Prakirakan Sejumlah Daerah Dilanda Hujan Lebat Disertai Petir

Belum ada laporan korban jiwa termasuk dampak kerusakan akibat gempa di wilayah tersebut.

“Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” saran BMKG lewat situs resminya.

BMKG Prakirakan Mayoritas Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini, Intip Daerahnya

Diberitakan sebelumnya, di wilayah yang lokasinya hampir sama persis juga terjadi gempa tektonik pada Rabu, 10 Februari 2021 pukul 19.52.26 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,3 setelah sebelumnya disebut dengan magnitudo 6,5.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,68 LS dan 101,60 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 km arah Barat Daya Enggano, Bengkulu pada kedalaman 10 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno di Jakarta.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," katanya.

Menurut dia, guncangan gempa bumi dirasakan di Enggano II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu), Kota Bengkulu dan Kepahiang II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Staf Bidang Standardisasi Instrumen Meteorologi BMKG Wido Hanggoro dan Environmental PT. Freeport Indonesia Yohanes Kaize melakukan pengukuran ketebalan gletser di Pegunungan Jayawijaya, Papua Tengah.

Ketebalan Es di Pegunungan Jayawijaya Susut Drastis hingga Tersisa 4 Meter, Menurut BMKG

Ketebalan es di Pegunungan Jayawijaya, Papua Tengah, terus menyusut secara drastis yang berdasarkan pengamatan BMKG diperkirakan tersisa hanya setebal empat meter.

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2024