Bermodal Rp200 Ribu, Pria Asal Jambi Berhasil Melamar Wanita Turki
- VIVA/Syarifuddin Nasution
VIVA – Jodoh memang tidak kemana, itulah bahasa pepatah yang selalu dilontarkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat umur sudah matang menjenjang ke arah pernikahan, namun dengan kesabaran seseorang pastinya yang maha kuasa akan selalu menunjukan jodoh demi melangsungkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.
Seperti pria bernama Muhammad Mutawalli, warga Desa Rantau Alai, Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin, Jambi. Ia nekat ke negara Turki demi melamar seorang perempuan dicintai, meskipun dipendam selama 2,5 tahun. Kisah cinta sepasang kekasih berujung tunangan ini langsung viral di media sosial melalui akun instagram @eseseda98.
VIVA pun mencoba menggali kisah Muhammad Mutawalli mengenai kenekatannya ke Turki demi bertunangan dengan seorang perempuan asal Turki.
"Nama tunangan saya itu Edanur Yildiz, umurnya 22 tahun dan saya kenal awalnya melalui media sosial Instagram pada tahun 2018, dan berlanjut di WhatsApp terus ke Facebook dan terus ke Twitter. Kami berduapun selalu menjaga komunikasi selama 2,5 tahun lamanya," ujarnya.
Mutawalli mengatakan, saat sebelum berangkat ke Turki, sempat menahan cinta karena terbentur jarak jauh antara Indonesia dan Turki. Namun tekadnya selalu bersama demi pilihan pasangan hidup dalam menjenjang rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.
"Hubungan kami hanya cukup saling berjanji untuk menjaga komunikasi dan saya juga berjanji akan datang melamarnya ke Turki," katanya.
Munawalli mengatakan, saat baru kenalan sampai menjalin komunikasi baik hanya bermodalkan bahasa Inggris yang secukupnya, Ia pun menyebut wanita Turki yang ia lamar adalah orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Perempuan yang saya lamar merupakan seorang aktivis kemanusiaan dan dia sangat mencintai Negara Republik Indonesia, apalagi calon istri saya itu pernah ke Aceh dalam sebuah acara sosial yang dibiayai oleh KJRI istanbul, Turki untuk misi kemanusian," katanya.
Mutawalli menceritakan, saat ingin menjadwalkan ke Turki, Ia terlebih dahulu membuat paspor lima tahun di imigrasi Jambi pada tanggal 3 Maret 2020. Pada tanggal 1 Februari 2021, ia berangkat ke Turki dari bandara Soekarno Hatta dan sampai di turki tepat tanggal 2 Februari 2021. Ia pun langsung dijemput langsung oleh pihak keluarga perempuan di Bandara Turki dan tepat tanggal 5 Februari 2021, langsung melamar pujaan hatinya meskipun tanpa didampingi orang tua kandung.
"Karena keterbatasan dana, saya sendirian berangkat ke Turki namun sebelum berangkat saya terlebih dahulu izin doa restu dari orang tua kandung. Setelah direstui orang tua kandung saya pergi," katanya.
Bermodalkan Uang Rp200 Ribu
Orang tua kandung Muhammad Mutawalli bernama Ernawati mengatakan, saat anaknya pergi demi melamar seorang wanita di Negara Turki, perasaan sedih bercampur bahagia menghampirinya.
"Ya benar anak saya itu nekat pergi sendirian demi melamar seorang wanita warga Turki," ujarnya.
Ernawati mengaku terharu lantaran anaknya yang dari keluarga sederhana diterima lamarannya oleh Edanur Yildi, wanita asal Turki yang cukup terkenal.
"Kalau perempuan yang dilamar anak saya itu, orangnya terkenal yakni seorang wanita relawan, aktivis dan dibandingkan anak saya anak saya orang sederhana, orang biasa namun mau menerima anak saya," ujarnya.
Ia pun menceritakan, dirinya berasal dari keluarga yang sederhana. Namun karena tekad anaknya Muhammad Mutawalli ingin melamar wanita ke Turki, pihak keluarga saat itu hanya bisa mengumpulkan uang sebanyak Rp1,8 juta rupiah. Mutawalli sendiri sangat mau menerima dari pemberian orang tua kandung asal bisa berangkat ke Turki.
"Selain uang Rp1,8 juta dari pemberian orang tua kandung tambahan sedikit ada dari Mutawalli dan yang paling terpenting bagi anak saya doa restu. Sayapun mengikhlaskan anak saya berangkat ke Turki," katanya.
Tidak sampai disitu, Ernawati sempat heran darimana dana anaknya mau melamar di Turki. Mutawalli, kata dia, sudah saling komunikasi dengan bapak angkatnya di Turki dan bapak angkat Mutawalli mengaku akan mengurus semua lamaran di Negara Turki.
"Kalau tidak salah, anak saya sampai punya bapak angkat di Turki karena kenal dari wanita yang dilamarnya," katanya.
Sementara itu, saat berangkat dari Jambi, Mutawalli sempat ada masalah kesehatan lantaran dinyatakan positif COVID-19. Akhirnya, setelah dua minggu menjalani isolasi di Wisma Atlet, dirinya dinyatakan negatif dan berangkat ke Turki.
"Saat setelah selesai masalah, uang anak saya hanya tersisa Rp200 ribu rupiah dan uang tersisa tersebut bekalnya berangkat ke negara Turki," katanya.
Baca juga: Viral, Soal di Buku Agama: Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur dan Salat