Logo DW

Vaksinasi Corona RI: Epidemiolog UI Soroti Perencanaan Tak Matang

Presidential Press Bureau/Xinhua/imago images
Presidential Press Bureau/Xinhua/imago images
Sumber :
  • dw

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia diprediksi baru akan selesai dalam 10 tahun lagi, demikian menurut analisa Bloomberg Vaccine Tracer. Bloomberg telah membangun basis data terbesar terkait vaksinasi COVID-19 di seluruh dunia.

Sementara, dunia membutuhkan waktu tujuh tahun untuk bisa memvaksinasi 75 persen populasi global dengan pemberian dua dosis vaksin, berdasarkan data yang dirangkum Strait Times.

Pakar penyakit menular ternama Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci memperkirakan butuh 70 hingga 85 persen populasi yang diberi vaksin untuk lepas dari pandemi corona dan kembali ke kehidupan normal.

Saat ini, Israel adalah negara dengan tingkat pemberian vaksin tertinggi di dunia yang mampu menuju cakupan 75 persen dalam waktu dua bulan. AS diprediksi mampu mencapai target tersebut pada akhir tahun 2021.

Sementara, Cina membutuhkan 5,5 tahun untuk memvaksinasi target populasinya. Sayangnya, situasinya diprediksi lebih suram di negara-negara seperti India, Indonesia dan Rusia yang kemungkinan butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk menginokulasi populasinya dengan kecepatan vaksinasi seperti saat ini.

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan data tersebut barulah analisa awal karena kecepatan vaksinasi bisa berubah. Namun menekankan bahwa analisa itu bisa menjadi pengingat untuk penanganan pandemi di Indonesia.

‘’Ketika sekarang diingatkan kalau seperti itu 10 tahun lagi ya baguslah supaya pemerintah sadar bahwa susah untuk mencapai itu dengan kecepatan saat ini. Sungguh sulit apalagi wilayah Indonesia kan tidak semua gampang dijangkau,’’ ujar Pandu kepada DW Indonesia pada Senin (08/02).