Lansia Mulai Disuntik Vaksin Sinovac Hari Ini, Segini Dosisnya

Ilustrasi penyuntikan Vaksin COVID-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kementerian Kesehatan mulai menjadwalkan pemberian vaksin Sinovac bagi warga negara yang berusia di atas 60 tahun atau kelompok lanjut usia (lansia) hari ini, Senin, 8 Februari 2021. 

Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?

Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization atau EAU untuk orang yang berusia di atas 60 tahun. Untuk tahap pertama, vaksinasi Sinovac untuk orang berusia di atas 60 tahun akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

Kemenkes menyatakan vaksinasi akan diberikan kepada 11.603 tenaga kesehatan dan penunjang kesehatan berusia diatas 60 tahun di 34 provinsi.

Gagas Layanan Kesehatan Gratis Bagi Lansia di Sulut, Elly Lasut Dinilai Pahami Kebutuhan Rakyat

"Vaksin yang akan diberikan kepada kelompok lansia dipastikan aman karena telah mendapatkan izin penggunaan dari @BPOM_RI," tulis Kemenkes di akun Twitter resminya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi untuk orang dengan usia di atas 60 tahun akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun, dan jumlahnya saat ini masih cukup banyak. 

Dipicu Cekcok Persoalan Sepele Selokan Rumah, Lansia di Johar Baru Tewas Tragis

"Mereka juga orang-orang yang berisiko fatalnya tinggi kita akan mulai Insya Allah besok (red-hari ini) jam 9 pagi penyuntikan bagi orang-orang berusia di atas 60 tahun. Diutamakan dimulai dengan tenaga kesehatan yang di atas 60 tahun," kata Budi dalam konferensi virtualnya, Minggu sore 7 Februari 2021.

Dengan dikeluarkannya EUA vaksin Sinovac untuk usia di atas 60 tahun, tentunya sangat menjadi kabar baik untuk penanganan vaksin COVID-19. Ini juga bisa mengurangi risiko kematian bagi warga yang berusia di atas 60 tahun.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin coronavac buatan farmasi China Sinovac. Dikeluarkannya izin vaksin Sinovac untuk lansia diambil berdasarkan hasil ini klinis vaksin untuk lansia di Brasil dan China.

"Pada tanggal 5 Februari 2021 kemarin Badan POM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan atau emergency use authroziation vaksin Coronavac untuk usia di atas 60 tahun," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam koferensi pers virtual, Minggu 7 Februari 2021.

Penny menambahkan, hasil monitor BPOM tentang uji klinis terhadap kelompok lansia di beberapa negara tersebut menemukan data-data keamanan dan khasiat yang cukup. Dengan begitu penggunaan vaksin pada kelompok lansia dapat diberikan izin.

Dosis Lansia

Dalam paparannya, Penny mengatakan, pada akhir Januari uji klinis terhadap 400 lansia di China menunjukkan bahwa vaksin Sinovac meningkatkan imunogenisitas atau kadar antibodi yang baik. 

Kemudian, uji klinis fase 3 yang berlangsung di Brazil dengan melibatkan subjek lansia sebanyak 600 orang juga menyimpulkan vaksin aman dan tidak ada efek samping kematian atau efek samping serius dari dari derajat usia yang dilaporkan. 

"Dari hasil studi klinik juga yang telah dilakukan efek samping umumnya terjadi adalah ringan yaitu mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit dan sakit kepala sebelah," ujar Penny.

Pemberian vaksinasi terhadap lansia ini, sama seperti vaksinasi yang diberikan kepada orang yang berusia 18-59 tahun. Yaitu disuntikan ke dalam otot sebanyak 0,5 ml dalam dua dosis. 

Bedanya, untuk lansia diberikan dosis dengan selang waktu 28 hari, tidak seperti pada usia dewasa yang diberikan dua dosis namun dengan selang waktu 14 hari.

"Mengingat bahwa populasi lansia merupakan populasi berisiko tinggi maka pemberian vaksin juga harus dilakukan secara hati-hati," kata Penny.

Menurutnya, kelompok lansia cenderung memiliki berbagai komorbid atau penyakit penyerta yang harus diperhatikan sebelum memberikan vaksin.

"Oleh karena itu proses screening menjadi sangat critical, sangat penting sebelum dokter memutuskan untuk memberikan persetujuan vaksinasi," ujarnya.


 

Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 1 November 2024

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

Menteri BUMN, Erick Thohir mengumumkan, PT Bio Farma (Persero) telah meneken kontrak ekspor vaksin dengan nilai mencapai sebesar Rp 1,4 triliun ke sejumlah negara di 2025

img_title
VIVA.co.id
1 November 2024