BMKG: Hujan Ekstrem Picu Banjir di Semarang

Banjir di Kota Semarang
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kota Semarang menjelaskan bahwa hujan sangat lebat disertai kilat/petir yang berlangsung terus menerus pada Sabtu 6 Februari 2021 sejak pukul 02.00 hingga 05.30 WIB, menyebabkan genangan di beberapa titik di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah.

Sisa Erupsi Gunung Karangetang Bisa Jadi Banjir Material Vulkanik, Menurut PVMBG

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Semarang Sukasno mencatat bahwa peta sebaran curah hujan harian Kota Semarang pada 6 Februari 2021 pukul 07.00 WIB, terukur hujan dengan intensitas lebat-ekstrem.

"Terukur curah hujan pukul 07.00 WIB di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani sebesar 171 milimeter," kata Sukasno dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 7 Februari 2021.

Banjir Besar Terjadi di Filipina Utara, Ribuan Rumah Terendam

Baca: Semarang Banjir, Netizen Malah Nyalahin Anies Baswedan

BMKG Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem pada 6 Februari dari pukul 01.30 WIB dan telah dimutakhirkan pukul 05.20 WIB. "Kota Semarang termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam Peringatan Dini tersebut," ujarnya.

Ancaman Water Hammer Hantui Para Pemotor yang Suka Terobos Banjir

BMKG juga telah mengeluarkan Informasi Prakiraan Cuaca berbasis Dampak SIGNATURE pada 4 Februari 2021, yang berlaku 5 Februari 2021 pukul 07.00 WIB sampai 6 Februari 2021 pukul 07.00 WIB melalui laman Bmkg.go.id. Di situ dijelaskan bahwa terdapat Potensi Dampak Hujan Lebat untuk Dampak Banjir/Bandang, dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah dengan kategori Waspada, termasuk Kota Semarang.

Berdasarkan data AWS Stasiun Klimatologi Semarang, hujan terukur sejak jam 00.10 WIB (17.10 UTC). Intensitas hujan mulai meningkat menjadi lebat - sangat lebat sejak pukul 02.10 WIB (19.10 UTC). Periode intensitas lebat - sangat lebat  berlangsung sampai dengan pukul 05.30 WIB (22.30 UTC).

Curah hujan tertinggi terukur di Pos Hujan Beringin Kecamatan Ngaliyan dengan curah hujan 183 milimeter, sementara curah hujan terendah di Pos Hujan Meteseh Kecamatan Tembalang yang tercatat 69 milimeter. Berdasarkan pengamatan pada Citra Satelit Himawari, awan konventif sudah mulai tumbuh pada tanggal 6 Februari 2021 pukul 02.00 WIB dan semakin bertambah hingga menjelang pukul 07.00 WIB.

Pertumbuhan awan tersebut memicu hujan yang terjadi di Kota Semarang dengan intensitas lebat sejak pukul 02.00 WIB, dan meningkat menjadi hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem pada pukul 05:00 sampai 06.00 WIB, dan kemudian mulai menurun intensitasnya hingga pukul 07.00 WIB.

Sukasno menjelaskan, analisis sementara menunjukkan pengaruh aktifnya Angin Monsun Dingin Asia dan adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Kondisi itu didukung dengan masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi, dari lapisan bawah hingga lapisan atas sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah. Khususnya, sebagian besar wilayah pantura tengah-barat termasuk Kota Semarang. 

"Berdasarkan analisis tersebut BMKG memperpanjang Peringatan Dini Hujan lebat hingga sepekan ke depan untuk wilayah Jawa Tengah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya