Tengku Zulkarnain Soal Cuitan Abu Janda: Jelas Dia Salah

Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain
Sumber :
  • Twitter: @ustadtengkuzul

VIVA – Ustaz Tengku Zulkarnain bersedia memenuhi panggilan penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sebagai saksi kasus Permadi Arya atau Abu Janda soal cuitannya Islam arogan. 

Diduga Mortir Ditemukan di Rumah Jaksel, Penjinak Bom Diterjunkan

Sebelumnya, memang yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri sebab Tengku Zulkarnain ada kegiatan di Banda Aceh. 

"Saya sudah tulis surat minta diundur Senin tanggal 8 jam 10.00 pagi karena masih di Banda Aceh," kata Tengku Zulkarnain saat dikonfirmasi VIVA di Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021.

Hasto Juga Minta Ajudan Tenggelamkan HP-nya yang Berkaitan dengan Harun Masiku

Baca juga: BPS Catat Hanya 3 Pulau Ini yang Ekonominya Tumbuh pada 2020

Ia mengatakan, dalam pemeriksaannya tersebut akan datang sendirian dan tak ada kesiapan apa pun. Sebab, Tengku hanyalah sebagai seorang saksi dalam surat panggilan polisi tersebut.

Polisi Periksa Lina Dedy Kasus Penganiyaan Dokter Koas di Palembang

"Tidak ada apa apa yg istimewa. Saya bukan terlapor dan hanya saksi," katanya. 

Tengku menegaskan, Abu Janda itu bersalah karena telah melakukan penghinaan terhadap agama Islam, yang menyebut bahwa Islam arogan. 

"Dia jelas salah. Bahwa bawa agama Islam. Saya tidak ada menyinggung soal agama dalam Twit saya. Saya hanya bicara Afrika Selatan, soal minoritas di sana sebagai dasar pijakan isi Twit saya. dan itu adalah soal ras, kulit putih minoritas atas mayoritas kulit hitam di Afrika Selatan," ujarnya.

Berikut ini cuitan Tengku Zulkarnaen yang berisi sebagai berikut:

"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, Apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana mana negara normal tdk boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yg arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," tulis Tengku Zulkarnain.

Kemudian, Abu Janda membalas cuitan itu:

"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," tulis Abu Janda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya