Eks Petinggi FPI Sulsel Bantah Adakan Acara Baiat ke ISIS
- Istimewa
VIVA – Mantan pengurus Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyampaikan bantahan perihal pengakuan yang berujung tuduhan dari Ahmad Aulia, salah seorang terduga terorisme JAD dan disebut simpatisan FPI itu. Video Ahmad Aulia belum lama ini viral soal baiat kepada ISIS.
Dalam penyampaian secara tertulis yang ditandatangani mantan Ketua FPI Sulsel, Habib Muchsin Al Habsyi dan sekretaris Agus Salim Syam menegaskan bahwa Ahmad Aulia tidak pernah terdaftar sebagai anggota FPI Makassar baik di tingkat kabupaten/kota atau provinsi.
“Bahwa yang bersangkutan pernah ikut kegiatan yang dilakukan Front Pembela Islam Makassar maka tidak secara otomatis AA (Ahmad Aulia) menjadi anggota FPI,” kata Habib Muchsin dalam rilis yang diterima pada Kamis, 5 Februari 2021.
Ahmad Aulia terduga teroris dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sebagaimana yang tersiar di sejumlah media mengakui telah berbaiat kepada kelompok Negara Islam dan Suriah (ISIS) pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi.
Aulia ditangkap pada 6 Januari 2021 lalu. Ahmad mengaku berbaiat kepada ISIS bersama dengan sejumlah orang saat FPI menyatakan mendukung Daulatul Islam tersebut di markas FPI yang saat itu masih berada di Jalan Sungai Limboto, Kota Makassar. Dia mengatakan bahwa baiat dihadiri petinggi FPI Pusat, Munarman dan Ustaz M. Basri dan Ustaz Fauzan.
Habib Muchsin menegaskan bahwa acara pada saat itu bukan baiat-membaiat melainkan acara diskusi umum terkait perpolitikan secara global yang memang dihadiri petinggi FPI Munarman. Selain Munarman ada Ustaz M. Basri serta Ustaz Fauzan yang keduanya sudah meninggal dunia.
“Terkait kehadiran Munarman dari Jakarta sebagai narasumber yang diundang dan tidak ada kaitannya dengan ISIS. Apalagi yang dikaitkan dengan baiat seperti yang dikatakan saudara AA (Ahmad Aulia),” katanya.
Kemudian soal video pernyataan Aulia terkait rutinitasnya menghadiri taklim di markas FPI, Habib Muchsin menyebut bahwa memang taklim rutin yang diadakan FPI setiap Sabtu malam. Acara itu diadakan setelah salat Isya dan terbuka untuk umum. Oleh karena itu kata Muchsin, siapa saja bisa datang ke acara itu.