Hari Kanker: Kasus Kanker Serviks Rawan Bertambah Parah karena Pandemi
- bbc
Pandemi Covid-19 menghambat banyak hal, termasuk pemeriksaan dini kanker serviks. Secara nasional, cakupan deteksi dini pemerintah baru mencapai 12%, dari 50% yang ditargetkan. Padahal, kanker serviks adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Pada Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 4 Februari, seorang pemerhati isu kesehatan perempuan di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengatakan pelaksanaan pemeriksaan dini kanker serviks di wilayahnya terhambat, bahkan tidak berjalan, akibat pandemi Covid-19.
Seorang dokter mengatakan, keterbatasan cakupan screening awal berisiko meningkatkan jumlah kasus serta tingkat keparahannya.
Asmawati, Ketua Serikat Pemberdayaan Perempuan (Pekka) di Kabupaten Kubu Raya, mengatakan para perempuan di wilayahnya hampir tidak menjalankan pemeriksaan dini kanker serviks di tengah pandemi Covid-19.
"Pemeriksaan kayaknya berhenti di masa Covid ini," kata Asmawati, kepada BBC News Indonesia, Rabu (03/02).
Ia menjelaskan, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan di wilayah itu sudah terbatas sejak sebelum masa pandemi karena jumlah tenaga ahli yang sedikit.
Bahkan, dia sudah beberapa kali mendampingi pasien-pasien ke rumah sakit untuk diperiksa. Di sana, mereka harus menunggu berjam-jam untuk bertemu dokter.
Sementara, dalam satu kasus lain yang ia dampingi, seorang pasien mesti menunggu berbulan-bulan untuk bisa mendapatkan jadwal operasi.