Logo DW

Epidemiolog: Kurva Pandemi Kita Begitu Lama dan Makan Korban Banyak

Biro Pers Sekretariat Presiden
Biro Pers Sekretariat Presiden
Sumber :
  • dw

Momentum perbaikan penanganan pandemi

Kepada DW, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengaku sepakat dengan pernyataan Jokowi. Laporan apa adanya semacam itu, menurutnya, penting sekali untuk membangun kewaspadaan dan persepsi risiko yang sama baik di pemerintah maupun di masyarakat.

“Tidak ada euforia, tidak ada optimisme berlebihan. Semuanya pada kadar yang biasa saja, yang apa adanya. Ini penting karena kalau berlebihan atau malah sebaliknya terlalu negatif, itu bisa misleading, mis-ekpektasi dan juga mistrust,” ujar Dicky kepada DW, Selasa (2/2).

Pernyataan Jokowi tersebut, menurutnya, menjadi momentum perbaikan pengendalian pandemi ke depan. “Kita semua harus konsisten bahwa pengendalian pandemi ini harus berbasis data yang kuat, memadai, cermat, kemudian tepat. Termasuk berbasis sains, bukan kepentingan. Beda antara sains dan kepentingan,” pungkasnya.

Sejak awal PPKM digulirkan, Dicky mengaku telah mengingatkan bahwa kebijakan tersebut tidak akan efektif menekan laju infeksi corona di Tanah Air. Pasalnya, situasi pandemi saat ini sudah masuk kategori sangat serius. Berbeda jika diberlakukan pada akhir Maret 2020 lalu, kebijakan semacam PPKM, kata Dicky, masih tepat untuk diberlakukan.

“Ibarat bola salju sudah makin besar. Nah, responsnya tidak bisa lebih kecil daripada masalahnya,” kata Dicky.

Menurut Dicky, kebijakan PPKM tidak ada ubahnya seperti PSBB yang dimodifikasi atau PSBB yang dilonggarkan. Dan hal ini, katanya, hanyalah merupakan strategi tambahan dalam pengendalian pandemi. Yang harus diperkuat adalah strategi yang jauh lebih fundamental, yaitu 3T (testing, tracing dan treatment).