Curhat Abu Janda ke Gus Miftah soal Islam Arogan

Abu Janda, Pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Permadi Arya atau yang biasa disapa Abu Janda klarifikasi kepada Gus Miftah terkait kasus yang tengah menerpanya. Dia diduga rasis kepada eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dan diduga menghina Islam.

Dilantik Prabowo Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Bakal Buat Rumah Moderasi

Abu Janda menyampaikan ini dalam podcast Deddy Corbuzier melalui akun Youtubnya Deddy dan diunggah hari ini, Senin, 1 Februari 2021.

Di awal pembicaraanya, Abu Janda mengatakan, bahwa dia merupakan seorang penyerang di media sosial yang selalu mengcounter narasi yang dianggap provokatif.

Prabowo Lantik Raffi Ahmad hingga Gus Miftah jadi Utusan Khusus Presiden

Sebenarnya, kata dia, dia melakukan cuitan di Twitter itu, membalas dari cuitan Tengku Zulkarnaen yang berisi sebagai berikut:

"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, Apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," tulis Tengku Zulkarnaen.

Deretan Selebritis yang Dipanggil ke Kediaman Prabowo dari Raffi Ahmad hingga Yovie Widianto

Kemudian, Abu Janda membalas cuitan itu:

"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," tulis Abu Janda.

Waktu itu, kata Abu Janda, Tengku Zul mencuit ini dengan sangat provokatif, dia bilang katanya minoritas di negeri Negara Kesatuan Republik Indonesia ini arogan ke mayoritas.

"Jadi disitulah Gus (Miftah) kenapa muncul kata arogan, karena yang diviralkan itu bagian komentar aku doank, bagian Tengku Zul itu dihilangkan. Seolah-olah itu tidak ada hujan dan angin. Kenapa kata arogan keluar. Karena aku mengomentari yang aku anggap suatu twit yang provokatif, minoritas di negeri arogan ke mayoritas," katanya.

"Jadi, aku mengkomentari Tengku Zul, di belakangnya ada embel-embelnya Islammnya sebagai agama pendatang dari Arab. Yang aku maksuda ini adalah aliran sing tengku zul ini, Islam yang dari Arab itulah islam yang alirannya ustaz Tengku,  Islam transnasional memang datang dari Arab," katanya.

Baca juga: Rumah Ketum KNPI Pelapor Abu Janda Diteror Orang Tak Dikenal

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya