Baharkam Kumpulkan Jenderal Bahas Program Kerja 100 Hari Kapolri
- Divisi Humas Polri
VIVA – Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komisaris Jenderal Polisi Agus Adrianto mengumpulkan sejumlah perwira tinggi (Pati) Polri untuk mendukung program kerja 100 hari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Ruang Rapat Utama Baharkam pada Jumat, 29 Januari 2021.
Dalam arahannya, Agus menginstruksikan jajarannya untuk segera merespons program kerja dan commander wish Kapolri dengan menyusun program kerja, rencana aksi, dan terobosan kreatif. Rapat diikuti para kepala korps (Kakor), kepala biro (Karo), dan direktur jajaran Baharkam Polri.
“Sempurnakan dan sesuaikan dengan penekanan Kapolri pada acara commander wish," kata Agus melalui keterangannya.
Baca juga: Program 100 Hari, Kapolri Listyo Akan Ubah Fungsi Polsek
Menurut dia, jajaran Baharkam harus koordinasi dengan tim yang dibentuk Kapolri dalam menyusun program kerja agar selaras demi mewujudkan Polri yang Presisi: prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Sementara, program kerja perlu disusun menjadi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. "Koordinasikan dengan tim yang dibentuk agar program kerja dan rencana aksi yang disusun selaras dengan kebijakan/program Kapolri yang telah dipaparkan," ujarnya.
Selanjutnya, Agus mengingatkan jajaran Baharkam Polri menyelesaikan susunan program kerja hingga terobosan kreatif dengan jangka waktu satu minggu. “Minggu depan, saya minta para Kakor memaparkan program kerja, rencana aksi, dan terobosan kreatif yang telah dibuat,” ujarnya.
Di samping itu, Agus meminta direktur jajaran Baharkam supaya memberikan pelayanan publik dengan menyediakan fasilitas yang aman, nyaman, dan memadai bagi penyandang disabilitas.
“Hal ini sebagai tindak lanjut arahan Kapolri yang ingin pelayanan publik di kepolisian ramah anak dan penyandang disabilitas,” ujarnya.
Buntut Penembakan Siswa SMK, Mabes Polri Kirim Propam dan Itwasum ke Semarang
Mabes Polri mengirim Tim Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) buntut kasus penembakan yang menewaskan siswa SMK di Semarang.
