Dari 2.966 WNI di Luar Negeri Terpapar COVID-19, 2.107 Sudah Sembuh
- Twitter/Kemlu
VIVA – Jumlah warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang sembuh dari COVID-19 per hari ini, Kamis 28 Januari 2021, telah mencapai 71 persen.
Dari total 2.966 kasus WNI di luar negeri yang terpapar COVID-19, sebanyak 2.107 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.
"Total WNI terkonfirmasi COVID-19 di luar negeri adalah 2966: 2.107 sembuh, 171 meninggal & 688 dalam perawatan," tulis keterangan di akun Twitter Kementerian Luar Negeri, @Kemlu_RI seperti dikutip Kamis, 28 Januari 2021.
Baca juga: Luqman Hakim Gantikan Gus Yaqut Jadi Wakil Ketua Komisi II DPR
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, WNI yang paling banyak sembuh terdapat di Qatar. Dari total 199 WNI yang semula dinyatakan positif terpapar virus Corona, 173 di antaranya dinyatakan sembuh, 14 orang stabil, dan satu orang meninggal dunia.
Di Kuwait, terdapat 175 WNI yang terpapar COVID-19. Namun kini 166 orang di antaranya telah sembuh, dua orang dalam keadaan stabil dan lima orang meninggal dunia.
Di Amerika Serikat, dari 183 orang yang terinfeksi Corona, 127 orang telah sembuh dan 31 orang warga negara Indonesia dalam kondisi stabil.
Sementara itu di Malaysia, terdapat 168 WNI yang terinfeksi COVID-19. Dari jumlah tersebut, 114 orang dalam keadaan stabil, 52 orang dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal dunia.
Dari data sebaran WNI terpapar COVID-19 di dunia, paling banyak warga negara Indonesia yang meninggal adalah di Arab Saudi. Di Kerajaan Saudi, terdapat 270 WNI terpapar virus Corona di mana 80 orang dalam keadaan stabil sementara 101 pasien telah meninggal dunia.
Pemerintah Indonesia telah mengimbau kepada semua warga negara Indonesia di luar negeri, untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat di mana WNI berada. Perwakilan RI di luar negeri juga terus memantau dan memberikan bantuan bagi WNI yang paling terdampak dari pandemi.
Indonesia Tetap Bersikap Bebas Aktif Soal Konflik Rusia-Ukraina
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan, sikap bebas aktif dalam konflik Rusia-Ukraina ini berarti tidak memihak pada negara-negara tertentu.
