LPSK Sebut Pelaku Rasialisme pada Pigai Berafiliasi Politik Tertentu

Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai (tengah).
Sumber :
  • Nuvola Gloria/ VIVA.co.id

VIVA – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan prihatin atas munculnya kembali kasus ujaran bernuansa sentimen rasialisme di Indonesia seperti yang terjadi terhadap Natalius Pigai, warga Papua dan mantan komisioner Komnas HAM. Apalagi tindakan itu berlatar belakang politik.

LPSK Minta Masyarakat Lapor jika Mengalami Intimidasi saat Pilkada

"Dalam ingatan publik, perlakuan rasis di media sosial terhadap [Natalius] Pigai bukan kali pertama. Para pelakunya secara terbuka menyatakan diri sebagai afiliasi politik tertentu," kata Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution, Kamis, 28 Januari 2021.

Menurut Maneger, hingga 25 Januari, terdapat tiga pihak yang melaporkan tindakan rasialis terhadap Pigai kepada polisi. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Argo Yuwono juga menyebut kasus itu akan ditangani oleh Bareskrim Polri.

Komnas HAM Sebut Sejumlah Kasus Kandidat Pilkada Berujar Seksis dan Rendahkan Perempuan

Baca: Profil Ambroncius Nababan yang Hina Natalius Pigai-Gorila

LPSK menyatakan siap melindungi para saksi atas kasus ujaran rasialisme itu. Maneger menilai kasus ujaran kebencian bermotif rasial mengingkari kemajemukan bangsa Indonesia yang terbentuk sejak dahulu.

Yusril Harap Natalius Pigai Tuntaskan Persoalan HAM Masa Lalu dan Saat Ini

Dia mengingatkan aparat Kepolisian tidak kendor dalam mengusut kasus ini. Kelambanan mengusut kasus rasial pada 2019 berujung pada kerusuhan besar-besaran di Papua.

"Kita patut mengingatkan bahwa keterlambatan penanganan aksi rasialis seperti tahun 2019, yang akhirnya memicu protes besar warga Papua selama berbulan-bulan. Pada tahun itu korban rasisme adalah orang Papua di asrama mahasiswa Surabaya. Kita tentu tidak berharap situasi demikian," katanya. (ase)

Komnas HAM datangi Polda Jateng untuk monitoring kasus penembakan siswa SMKN 4

Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang oleh Polisi

Tiga lembaga, Kompolnas, Komnas HAM dan KPAI mendatang Polda Jateng untuk klarifikasi dan monitoring terkait kasus penembakan siswa SMK yang terjadi di Semarang

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024