Kasus Harian COVID-19 RI Mulai Rutin di Atas 10.000 dan Kuburan Penuh
- bbc
Pakar kesehatan masyarakat Hermawan Saputra menyebut jumlah kasus yang mencapai satu juta ini adalah suatu hal yang sudah diduga, bahkan ia sebelumnya telah memprediksi Indonesia mencapai angka satu juta kasus Covid-19 pada akhir 2020.
"Kalau kita lihat kenaikan ini adalah hal yang wajar, di mana keterbukaan kita dalam aspek mobilitas kegiatan, baik itu pariwisata, sosial, keagamaan, itu luar biasa, puncaknya pada bulan Desember lalu, bahkan ada aktivitas Pilkada atau politik," jelas Hermawan.
Menurutnya, itu menyebabkan apa yang ia sebut sebagai "massive transmission atau silent transmission" di komunitas, perkantoran, industri bahkan di area keluarga, dan terus menyebar.
Senada, pakar epidemiologi dari Griffith University yang berbasis di Australia, Dicky Budiman, mengatakan minimnya deteksi kasus karena pengetesan dan pelacakan yang rendah, membuat selebrasi angka satu juta kasus Covid-19 memiliki makna penting.
"Sebetulnya kasus yang terjadi bisa tiga kali lipat, yang artinya kita memiliki PR besar permasalahan di data," cetus Dicky.
Keterlambatan dalam deteksi dini, kata Dicky, membuat kasus-kasus yang terdeteksi selama ini "tidak mencerminkan kemampuan kita dalam mendeteksi kasus dalam jumlah sebenarnya".
"Kasus yang sejuta ini, seharusnya jelas klasternya, setidaknya 80% [dari total kasus] karena ketika kita memiliki data memadai klaster itu berasal dari mana, di situlah kita bisa mengendalikan pandemi ini."
"Tapi yang terjadi dari katakanlah satu juta kasus ini, hanya sebagian kecil yang terdeteksi klasternya," jelas Dicky.
Sebanyak 2 dari 10 orang yang dites Covid-19 dinyatakan positif
Pada Minggu (24/01) angka positivity rate atau rasio positif Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor, mencapai 33,24%.
Rasio 33,24 persen itu mencapai enam kali lipat dari angka 5 persen ambang batas minimal positivity rate yang ditetapkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).