Waketum MUI: Jangan Ada Pemaksaan Siswi Nonmuslim Pakai Jilbab

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas merespons polemik aturan wajib mengenakan jilbab bagi siswa nonmuslim di SMK 2 Padang. Menurutnya, tidak menjadi persoalan bagi siswi nonmuslim mengenakan jilbab selama tidak ada paksaan menjadi keinginan sendiri.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

"Saya pernah melihat murid-murid tidak beragama Islam, karena melihat teman-temannya memakai jilbab, mereka juga ikut memakainya. Tapi mereka memakainya karena keputusan dan keinginan mereka sendiri. Jadi tidak menjadi masalah," kata Buya Anwar Abbas, Selasa, 26 Januari 2021.

Para prinsipnya, kata Buya Anwar, jangan ada pemaksaan bagi murid nonmuslim untuk mengenakan jilbab.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

Ketua PP Muhammadiyah ini meminta semua pihak untuk dapat secara jernih menyikapi kasus jilbab di SMK 2 Padang. Sebab, bisa jadi aturan dari pihak sekolah bertujuan baik, agar ada keseragaman pakaian meski ada persepsi lain di luar itu, sehingga wajar menjadi polemik.

Sebelumnya, Kepala SMKN 2 Padang, Rusmadi, mengatakan siap dipecat apabila ada pelanggaran terkait kasus jilbab di sekolahnya. Kendati begitu, otoritas terkait agar dapat menelaah secara saksama kasus jilbab yang viral tersebut.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Daerah Terdampak Tak Ditunda

Menurut dia, tidak ada paksaan bagi siswi nonmuslim untuk mengenakan jilbab. Terdapat 46 siswa nonmuslim di SMK 2 Padang dengan 19 orang laki-laki dan sisanya perempuan. Dari siswi nonmuslim sebagian besar tidak menolak mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam sekolah.

Adapun kasus penolakan, kata dia, disuarakan oleh satu siswa. Dalam video yang viral tersebut pihak keluarga bertemu dengan wakil kepala sekolah membicarakan mengenai penggunaan jilbab bagi siswi di sekolah negeri tersebut.

Rusmadi mengatakan, pernyataan wakil kepala sekolah adalah mengenai kewajiban mematuhi aturan sekolah atau tidak terkait kewajiban siswi nonmuslim mengenakan jilbab. Terjadi interpretasi yang salah dalam penyampaian aturan sekolah tersebut. (ant)

Jalur Car Free Day di Jalan Sudirman dekat Bundaran HI

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Dalam Peraturan KPU ditetapkan bahwa masa tenang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 24 hingga 26 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024