Menteri Luar Negeri Umumkan RI dan Ethiopia Akan Dapat Vaksin Gratis
- Dokumentasi Kominfo.
VIVA – Dalam rapat kerja bersama dengan Komisi I DPR RI, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia terus berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di Tanah Air. Komunikasi itu dengan produsen vaksin seperti Moderna dan Pfizer.
“Pembicaraan dengan Pfizer dan Moderna terus dijalin sampai saat ini. Sementara itu, Indonesia juga terus menjalin kerja sama dari track multilateral, yaitu melalui Covax Facility, yang dikelola oleh WHO, Gavi, dan Cepi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations),” kata Retno di Senayan, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2021.
Indonesia, kata Retno, terus menjalin komunikasi dengan tiga organisasi itu. Indonesia bisa mendapatkan vaksin COVID-19 sebanyak 3-20 persen dari jumlah penduduk melalui fasilitas Covax.
Baca: Alasan Vaksinasi COVID-19 Dilarang saat Imunitas Menurun
“Sebagai salah satu negara Covax AMC (advanced market commitment) atau AMC-92, yaitu 92 negara berpenghasilan menengah dan rendah, maka indonesia diperkirakan memperoleh vaksin gratis sebesar 3 sampai 20 persen penduduk,” ujar Retno.
Namun, Retno belum dapat memastikan jenis vaksin apa yang akan didapat oleh Indonesia, termasuk berapa jumlah besarannya, karena masih dalam pembahasan di markas WHO di Jenewa, Swiss. Para petinggi WHO akan bertemu lagi dan membahas itu pada akhir Januari.
Kini, kata Retno, Indonesia bersama Ethiopia terpilih sebagai co-chairs mewakili negara penerima vaksin gratis. Sementara Kanada terpilih sebagai co-chairs mewakili negara donor.
“Dapat kami laporkan, kami baru saja terpilih sebagai salah satu co-chairs Covax AMC Engagement Group, yaitu forum konsultasi yang mempertemukan negara donor dan AMC-92 guna membahas isu akses vaksin yang setara bagi semua negara,” ujarnya.
“Syukur Alhamdulillah, Indonesia terpilih dengan suara terbanyak, yaitu 41 persen dari total suara masuk negara-negara AMC-92. Terdapat tiga co-chairs, yaitu Kanada mewakili negara donor, kemudian mewakili negara AMC-92 adalah Indonesia dan Ethiopia. Yang menarik, kami bertiga semuanya adalah perempuan sebagai co-chairs.”