Dentuman Misterius Terdengar di Bali, Warga Lihat Benda di Langit

Wisatawan berenang dengan pemandangan alam pedesaan di kawasan Desa Bongkasa, Badung, Bali, Senin, 18 Februari 2019. (foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – Suara dentuman kuat misterius terdengar di Pulau Dewata, Bali. Terkait hal tersebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memeriksa sinyal seismik, khususnya terhadap sinyal seismik dari sensor di wilayah Bali. 

Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 17-23 Desember 2024

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercatat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono kepada wartawan, Minggu 24 Januari 2021.

Baca juga: 6 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Tiba di Kalimantan Barat

Dishub Jakarta Siapkan 10 Kapal untuk Kirim Pangan ke Kepulauan Seribu

Kata dia, rekaman seismik tersebut memiliki durasi sekitar 20 detik. Melihat anatomi seismogramnya, lanjut Daryono nampak bahwa sinyal seismik tersebut bukanlah merupakan sinyal gempa bumi tektonik. 

"Jika sinyal seismik tersebut kita coba tentukan magnitudonya menggunakan formulasi penentuan mangnitudo gelombang gempa akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal," ujarnya.

BMKG Modifikasi Cuaca di Titik Rawan Bencana dan Jalur Mudik

Dia menambahkan, sebagai tambahan informasi, sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WITA tidak ada aktivitas gempa di wilayah Bali. Sehingga dipastikan anomali gelombang seismik tersebut bukan aktivitas gempa tektonik.

Kata Daryono, beberapa warga di Kintamani dan Besakih melaporkan ada yang melihat semacam meteor yang melintas ke arah barat daya. Kemudian, Warga Buleleng yang sedang upacara adat juga mengaku melihat benda melintas di langit. Ada juga warga nelayan di pantai Buleleng menjadi saksi mata fenomena yang sama.

"Terkait bunyi dentuman yang terdengar di wilayah Buleleng, BMKG belum dapat mengkonfirmasi penyebab sesungguhnya. Namun, BMKG sudah berhasil memonitor fenomena tersebut dengan baik dan merekamnya. Jika laporan warga itu benar melihat meteor yang melintas di atas Bali, maka fenomena shockwave yang terjadi telah berubah menjadi gelombang seismik yang akhirnya dapat direkam oleh sensor gempa BMKG," kata dia lagi.

Helikopter BMKG mendarat darurat di Maros, Sulsel

Diterjang Cuaca Buruk, Helikopter BMKG Mendarat Darurat di Maros

Helikopter mendarat di Lapangan Kassi Kebo Maros Baru, sekitar pada Selasa, 17 Desember 2024, sore sekitar pukul 15.30 Wita.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024