Usai Operasi, Kondisi Bayi Kembar Siam Adam-Aris Terus Membaik

Dokter jelaskan kondisi bayi kembar siam di Medan usai operasi pemisahan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

VIVA –  Tim dokter RSUP Adam Malik, Kota Medan memaparkan kondisi bayi kembar siam Adam dan Aris usai menjalani operasi pemisahan. Kesehatan dua bayi itu terus menunjuk kondisi yang baik. 

Kini, bayi asal Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara masih dalam pemantauan intensif beberapa hari ke depan.

"Kondisi Adam dan Aris saat ini relatif stabil dan kedua bayi asal Labuhan Batu ini masih dalam perawatan di ICU anak," ujar Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP Adam Malik, dr Rizky Adriansyah SpA(K) dalam jumpa pers di RSUP Adam Malik, Kota Medan, Kamis 21 Januari 2021.

Proses operasi pemisahan tersebut, berlangsung Rabu kemarin, 20 Januari 2021. Dimulai sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.40 WIB berhasil dipisahkan bayi kembar siam dempet dada dan perut. Kemudian, operasi dilanjut hingga pukul 21.30 WIB.

"Pemantauan itu dilakukan dengan lebih ketat. Karena operasi ini cukup lama dan defeknya cukup besar. Defeknya itu mungkin setara dengan bayi Sahira-Fahira yang ditangani pada 2017 silam," tutur Rizky. 

Bayi kembar siam itu, merupakan putra pasangan Nur Rahmawati (26) dan Supono (32), warga Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu.  Bayi itu, lahir di RSUP H Adam Malik pada 9 Desember 2019, lalu. 

Tercatat ada 50 tenaga medis dilibatkan dalam operasi pemisahan Adam dan Aris. Tenaga ahli yang dilibatkan di antaranya beberapa dokter subspesialis, terutama dokter spesialis bedah anak, dokter bedah jantung, dokter spesialis anestesi pediatrik, dan dokter spesialis anak. 

Direktur Utama RSUP Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD-KKV, SpJP (K) menjelaskan operasi bayi kembar siam ini, ditanggung biayanya oleh pemerintah pusat melalui RSUP Adam Malik.

"Memang kita rawat cukup lama, 12 bulan. Seperti yang dulu-dulu juga, memang ini kita tanggung biayanya (oleh) pemerintah lewat RSUP Adam Malik menanggung," sebut Zainal.

Survei GRC di Pilgub Sumut: Edy-Hasan 52,2 Persen, Bobby-Surya 44,2 Persen

Sementara itu, DR dr Erjan Fikri M.Surg, SpBA (K) mengatakan operasi yang mereka lakukan tadi malam agak lebih lama sampai 10 jam. Ia juga meminta doa masyarakat semoga semuanya berjalan baik, karena secara teoritis, paparan pembiusan dan tindakan yang lebih lama itu akan lebih banyak memancing reaksi inflamasi.

"Hal itu tidak bisa dielakkan karena kondisi livernya yang menempel lebih tebal dan lebih lama harus memisahnya. Dan yang sulitnya, liver ini seperti gabus tidak dengan mudah dihentikannya perdarahannya," sebut Erjan.

Antisipasi Kericuan Debat Ketiga Pilgub Sumut, Polisi Gelar Rakor Bersama Kedua Tim Paslon

"Jadi, Alhamdulillah para direktur kami mempersiapkan semua ornamen mulai dari tusa, harmonic couple, argon, ini gasnya tidak gampang didapat. Sehingga begitu lebar yang kami belah, Alhamdulillah dapat kami selesaikan," lanjut Erjan. 

Erjan menuturkan, lima hingga enam hari ke depan, dokter spesialis anak akan menginap di rumah sakit milik Kemenkes RI ini untuk pemantauan kondisi sang anak.

Debat Ketiga Pilgub Sumut, KPU Tetapkan Tema Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah

"Karena kami tidak mau terjadi perburukan kondisi jadi memang harus dijaga ketat. Kita jaga dengan sangat maksimal dan tidak terlepas dari penjagaan perawat- perawat yang mengawal kami semua," jelasnya.

Baca Juga: 10 Jam Jalani Operasi, Bayi Kembar Siam Adam-Haris Berhasil Dipisahkan
 

Ilustrasi bayi

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Konflik berkepanjangan di Timur Tengah kembali memakan korban jiwa yang mengejutkan. Hal itu diakibatkan adanya konflik Israel dengan Hizbullah di Lebanon.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024