Bupati Sleman Yakini Tertular COVID-19 Bukan karena Vaksin

Bupati Sleman, Sri Purnomo
Sumber :
  • Instagram @sripurnomosp

VIVA –  Bupati Sleman, Sri Purnomo mengumumkan dirinya positif COVID-19. Sebelum positif COVID-19, Sri Purnomo diketahui telah disuntik vaksin Sinovac.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

Sri Purnomo bersama dr. Tirta dan sejumlah pejabat publik lainnya menjadi penerima vaksin pertama di Kabupaten Sleman. Vaksinasi ini dilakukan pada 14 Januari 2021 di Puskesmas Ngemplak II.

Terkait itu, Sri membantah penularan COVID-19 karena vaksinasi. Dia menilai tak ada kaitannya antara virus yang menularinya dengan vaksinasi yang diterimanya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"Saya meyakini hasil swab positif ini bukan dari vaksin yang saya terima. Karena vaksin dibuat dari virus yang telah mati. Tidak ada laporan di dunia yang menyatakan virus mati di vaksin itu kembali hidup," ujar Sri Purnomo dalam keterangannya, Kamis 21 Januari 2021.

Sri menuturkan jika dirinya baru sekali menerima vaksin Sinovac. Kondisi ini dinilainya belum membentuk kekebalan antibodi secara penuh sehingga masih berpeluang untuk tertular COVID-19.

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

Bupati dua periode ini pun menjabarkan jika yang dialaminya bukanlah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Pun, ia bilang saat ini dalam kondisi yang baik. Sri Purnomo menyampaikan jika dirinya menjalani isolasi mandiri di rumah dinas Bupati.

"Alhamdulilah, hari ini saya tetap sehat dan menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. Saya tetap melaksanakan aktifitas pemerintahan yang kerjakan dari rumah secara online," urai Sri Purnomo.

Kekebalan Belum Terbentuk

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Kesehatan, Joko Hastaryo menerangkan Sri Purnomo bukan positif COVID-19 karena divaksin Sinovac. Joko menyebut kebetulan saja jika sebelumnya divaksin namun baru sekali vaksin.

Joko menjabarkan karena baru mendapatkan satu kali vaksin Sinovac maka kekebalan antibodinya belum terbentuk. Dia menjelaskan jika kekebalan antibodi terbentuk apabila sudah mendapatkan dua kali vaksin Sinovac.

"Klarifikasinya jadi bukan menjadi positif gara-gara vaksin. Kebetulan saja seminggu lalu diberikan vaksin tapi hari ini positif. Kalau diberikan satu kali seperti seseorang yang belum divaksin," ujar Joko, Kamis, 21 Januari 2021.

"Kalau baru satu kali belum memberikan efek kekebalan atau pembentukan antibodi belum memadai. Sehingga harus dilakukan booster atau suntikan kedua setelah dua minggu. Maka kekebalan akan terbentuk secara optimal," imbuh Joko.

Joko menambahkan meskipun dinyatakan positif COVID-19 namun kondisi Sri Purnomo tidak bergejala berat. Joko menyebut kondisi tak bergejala berat itu efek dari suntikan vaksin Sinovac.

"Kalau dia ketularan virus COVID, dia bedanya tidak akan terlalu berat gejalanya. Karena virus yang masuk lebih sedikit dibanding belum divaksin," tutur Joko.

Baca Juga: Positif Corona, Bupati Sleman Sempat Ketemu Menteri KP dan Sultan HB X

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya