Operasi Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182 Ditutup
- VIVA.co.id/Ridwansyah
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menutup operasi pencarian dan pertolongan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Budi menyampaikan penutupan operasi pencarian ini di Jakarta International Countainer Terminal (JICT), Kamis, 21 Januari 2021.
Dia mengapresiasi kinerja tim gabungan yang bekerja optimal selama 13 hari tanpa mengenal lelah.
"Kemarin Bapak Presiden sudah ke sini (JICT) melihat langsung hasil dari operasi pencarian dan pertolongan. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh satuan yang ikut dalam operasi ini," ujar Budi.
Dia juga kembali menuturkan bela sungkawa kepada keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan pihaknya memutuskan untuk menyudahi operasi pencarian Sriwijaya Air SJ 182.
Diketahui, Kamis, 21 Januari 2021 merupakan hari terakhir pencarian Sriwijaya Air SJ 182 setelah melalui dua kali masa perpanjangan. Pada tahap awal, masa pencarian dilakukan selama 7 hari.
"Hari ini, hari Kamis 21 Januari 2021 pada pukul 16.57 WIB, operasi pencarian dan pertolongan terhadap pesawat Sriwajaya Air SJ 182 secara resmi saya nyatakan ditutup atau penghentian," jelas Bagus.
Pun, ia menyampaikan laporan selama 13 hari pencarian dan pertolongan ada 4.300 personel yang diturunkan. Selain itu, disertai pengerahan 63 kapal laut, dan 3 pesawat.
Selama massa itu juga ditemukan 324 kantong mayat. Dari jumlah tersebut, sudah berhasil diidentifikasi sebanyak 43 korban. Lalu, 68 puing besar pesawat dan 55 potongan pesawat kecil.
"Dengan keseluruhan temuan, membuktikan solidnya tiap lembaga yang ikut dalam operasi ini. Ini juga menjelaskan bahwa setiap personel yang ikut dalam operasi sudah bekerja maksimal," ujarnya.
Lebih lanjut, Bagus menambahkan, untuk material pesawat sudah diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sementara, untuk body part diserahkan ke tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
"Selanjutnya akan dilaksanakan dengan operasi lanjutan yaitu berupa pemantauan, pemonitoring secara aktif," lanjutnya.
Ia bilang pemantauan ini termasuk kemungkinan adanya laporan warga yang menemukan korban atau potongan pesawat tersebut.
"Bila di kemudian hari ada laporan dari masyarakat yang melihat dan menemukan yang diduga bagian dari korban atau korban kepada Basarnas, kami akan merespons untuk menindaklanjuti penemuan tersebut," ujar Bagus.
Baca Juga: Misteri SJ-182 Drop di Udara, Pakar Bilang Mirip Tragedi Adam Air