BNPB: 10 Kecamatan di Manado Terdampak Banjir dan Longsor
- Zahrul Darmawan
VIVA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan informasi terbaru mengenai banjir dan longsor di Kota Manado. Pada hari ini, banjir yang melanda Kota Manado telah berangsur surut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan, warga telah kembali ke rumah masing-masing. Menurut Raditya, data terkini pada Kamis, 21 Januari 2021, pukul 10.00 WIB, ada 10 kecamatan di Kota Manado terdampak banjir dan longsor.
"Sepuluh kecamatan di Kota Manado terdampak banjir dan longsor. Kesepuluh kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Tikala, Paal Dua, Malalayang, Sario, Bunaken, Tuminting, Mapanget, Tikala, Singkil, dan Wenang," kata Raditya melalui siaran persnya.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Manado, 6 Orang Tewas, 500 Warga Mengungsi
Raditya mengatakan, Pemerintah Kota Manado telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor di wilayahnya. Status tersebut ditetapkan melalui SK no 15/kep/B.06/BPBD/2021.
"Status ini berlaku sejak 15 hingga 28 Januari 2021. Dalam menghadapi potensi bahaya yang terjadi, pemkot juga menetapkan struktur komando penanganan darurat bencana hidrometeorologi. Organisasi komando ini berlangsung pada 15 Januari hingga 13 Februari 2021," ujarnya.
Sementara itu, kata Raditya, gubernur Sulawesi Utara menetapkan surat keputusan status siaga darurat banjir dan tanah longsor dengan Nomor 384 Tahun 2020. Penetapan status siaga berlangsung sejak 21 Desember 2020 sampai 18 Februari 2021.
"Selain itu, pemerintah provinsi membentuk dan mengaktivasi Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana banjir dan longsor," ujarnya.
Banjir dan longsor terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2021, pukul 15.09 waktu setempat. Musibah ini mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, 639 KK atau 2.052 jiwa terdampak banjir dan 62 KK atau 217 jiwa terdampak longsor.