Menteri PUPR: Jembatan yang Putus di Kalsel Bisa Dilalui Sore Ini

Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sumber :
  • Biro Pers Istana Kepresidenan.

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengikuti rapat dengan Komisi V DPR RI. Dalam rapat itu, Basuki menjelaskan penanganan bencana alam di Sumedang, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Barat.

Akses Jalannya Ditutup Tetangga, Sunardi Lebih Pilih Bangun Jembatan Pribadi Senilai Rp250 Juta

“Bencana banjir di Kalsel, Kementerian PUPR menangani untuk penyediaan sanitasi dan air bersih di kawasan pengungsian,” kata Basuki di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 21 Januari 2021.

Untuk penanganan jembatan Trans Kalimantan yang terputus karena banjir, menurutnya, sudah mulai diperbaiki. 

Menteri PU Dampingi Menko AHY Tinjau Pembangunan Bendungan Sidan yang Segera Rampung

“Untuk penanganan sementara jembatan menggunakan pelat baja. Jadi ada dua jembatan yang memutus jalur Trans Kalimantan yaitu jembatan Mataraman dan jembatan Tabunio, insya Allah pada sore ini kedua jembatan itu sudah bisa dilalui,” tuturnya.

Baca juga: Pesan Menkes Budi ke CEO dan Konglomerat yang Ingin Cepat Divaksin

Revitalisasi Gereja Blenduk Semarang, Kementerian PU Targetkan Rampung Sebelum Natal 2024

Sementara itu, untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat yang menjadi prioritas sementara adalah membuka akses ke arah Majene dan Mamuju yang terputus. 

“Kemudian membersihkan puing. Ini dua minggu harus bersih. Kemarin sudah datang tim audit teknis Kementerian PUPR untuk mengaudit bangunan terdampak gempa,” ungkapnya.

Audit tidak hanya dilakukan terhadap bangunan milik pemerintah, namun semua bangunan yang terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat.

“Ini harus diaudit teknis mana yang harus dirubuhkan dan mana yang retrofitting. Kemudian untuk gedung pemerintah diperintahkan kepada Kementerian PUPR untuk segera membangun kembali,” ucapnya.

Menurut Basuki, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, permukiman warga yang rusak karena gempa akan mendapatkan bantuan dari pemerintah dengan nominal sesuai kerusakan.

“Untuk pemukiman masyarakat, rusak berat akan diberikan bantuan stimulan sebesar Rp50 juta, sedang Rp25 juta dan ringan Rp10 juta melalui BNPB. Jadi dalam bencana gempa ini tidak langsung dibangun hunian sementara, jadi langsung diberikan stimulan untuk membangun sendiri,” katanya.

Baca juga: Ada Pengusaha yang Usul Vaksinasi Mandiri, Jokowi: Kenapa Tidak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya