Warga Desa Terdampak Gempa Majene Butuh Bantuan

Dampak gemba bumi Magnitudo 6,2 yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat.
Sumber :
  • BNPB

VIVA – Sejumlah desa yang masih terisolir akibat gempa puncak berkekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, mengharapkan bantuan logistik dan bahan makanan. Hingga kini, belum ada bantuan yang disalurkan baik pemerintah, TNI-Polri maupun tim relawan kemanusiaan.

Gempa Guncang Kabupaten Sukabumi dan Konawe Selatan

"Belum ada kabar (penyaluran logistik)," kata Palimbuang, selaku Kepala Desa Salutambung Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulbar, saat dihubungi ANTARA dari Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 20 Januari 2021.

Ia mengatakan desanya salah satu yang terdampak gempa. Akses jalan yang biasa dilalui menuju Kota Majene tidak bisa ditembus karena mengalami kerusakan cukup parah.

Gempa 7,3 Magnitudo di Vanuatu, Korban Meninggal Menjadi 14 Orang

Pihaknya berharap pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan, mengingat sudah beberapa hari warga mengalami kekurangan bahan pangan. Selain itu, ratusan Kepala Keluarga (KK) yang mendiami desa itu tidak bisa berbuat banyak, karena masih trauma.

"Kalau jumlah kepala keluarga yang ada di satu desa sebanyak 328 orang. Kita tidak bisa keluar desa karena jalanan rusak. Harapannya bisa dikirim bantuan secepatnya," tuturnya.

Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Vanuatu, Berpotensi Tsunami!

Mengenai kabar bantuan yang akan disalurkan melalui helikopter dari pihak TNI, kata dia, sampai sejauh ini belum ada kabar. Meski laporan diterima dari warganya sudah ada helikopter terbang di sekitar lokasi yang terisolasi.

Untuk wilayah Kecamatan Ulumanda, terdapat enam desa yang masih terisolir, masing-masing Desa Sambabo, Desa Kabiraan, Desa Tande Allo, Desa Ulumanda, Desa Popenga dan Desa Panggalo.

Informasi yang diperoleh dari koordinator tim relawan kemanusiaan FTI Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Zakir Sabara yang sudah menembus sejumlah desa terisolir mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut, dalam pelaporan titik distribusi logistik.

Distribusi bahan makanan tersebut dilaporkan diangkut menggunakan helikopter milik TNI AL. Bahkan informasi warga sekitar pegunungan sudah melihat helikopter terbang dengan mendistribusikan logistik di kantor camat setempat.

Namun demikian, Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar itu menyarankan agar distribusi tidak hanya berbasis di kantor kecamatan tapi langsung di daerah terisolir, agar tepat sasaran.

"Karena jarak tempuh ke kantor kecamatan cukup jauh dari kantor desa dan akses jalan masih rusak. Di kantor desa setempat telah disiapkan lapangan untuk bisa mendaratkan helikopter," ujarnya.

Untuk akses darat menuju Desa Ulamanda, Kecamatan Ulumanda berjarak 68 kilometer dari Mako Lanal Mamuju, dan membutuhkan waktu hingga empat jam. Sedangkan akses darat menuju Desa Panggalo berjarak 51 kilometer membutuhkan waktu hampir lima jam. Posko Induk terdekat dari Desa Ulumanda, berada di Kantor Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya