Cerita Airlangga Ikut Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien COVID-19

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA –  Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengimbau penyintas COVID-19 agar mau mendonorkan plasma konvalesennya. Ia menyampaikan donor plasma penting untuk membantu pasien COVID-19 yang masih dalam perawatan. 

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

Menurut Airlangga, donor plasma konvalesen sebagai upaya selain vaksinasi yang sudah bergulir dari pemerintah. Kata dia, donor plasma juga bagian dari penerapan 3T untuk memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya tersebut.

Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu melanjutkan ikut mendonorkan plasma konvalesen pada Senin, 18 Januari 2021. Dia mengaku memang pernah terpapar COVID-19, namun saat ini sudah sembuh.

Hasil Rapat Jajaran Menteri Ekonomi Prabowo di Hari Minggu, Simak!

Menurutnya, dengan cara mendonorkan plasma konvasalen bisa menekan angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia. Sebab, donor ini bisa menolong pasien COVID-19 untuk sembuh.

“Ini adalah ungkapan rasa syukur saya, karena termasuk orang-orang yang mampu bertahan dari serangan COVID-19," kata Airlangga, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 19 Januari 2021.

Buruh Menang Uji Materi UU Cipta Kerja di MK, Airlangga Bakal Lapor ke Prabowo

Airlangga menambahkan sebelum mendonorkan plasma, ada beberapa persiapan yang dijalaninya sesuai saran dokter. Persiapan itu seperti menerapkan pola hidup sehat hingga menjalani pemeriksaan dokter secara rutin. 

Dia bilang tanpa status sehat dari dokter, calon pendonor tak bisa sumbangkan plasma darahnya.

“Kapan lagi kita bersyukur dan menyelamatkan sesama jiwa manusia. Gerakan donor plasma darah ini sebagai bagian dari bersyukur sekaligus menyelamatkan jiwa," lanjut Menko Perekonomian tersebut.

Kemudian, ia berharap gerakan donor plasma ini meluas bisa diikuti penyintas COVID-19 lain di berbagai daerah. Ia mengatakan cara ini sebagai upaya menghadapi pandemi yang sudah melanda Tanah Air hampir setahun.

Menurutnya, satu plasma dari penyintas COVID-19 sudah ditunggu sekitar 80 pasien yang masih dalam perawatan.

"Laporan dari Bapak Menko PMK Muhadjir, plasma konvalesen dapat menyembuhkan 100 pasien positif COVID tanpa gejala atau bergejala ringan. Sedangkan untuk pasien bergejala berat, plasma dari satu pendonor bisa selamatkan 85 pasien bergejala berat,” ujarnya.

Pun, merujuk data Satgas Penanganan COVID-19, hingga per Senin, 18 Januari 2021, sudah ada 745.935 kasus sembuh. 

“Kalau 10 persen dari penyintas ikut menyumbang plasma, bisa menyelamatkan 70 ribu jiwa,” tutur Airlangga.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi Ungkap Tingkat Efikasi Vaksin Sinovac
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya