Hari ke-11, 310 Kantong Potongan Tubuh Korban Sriwijaya Air Dievakuasi

Petugas Bakamla temukan potongan tubuh penumpang Sriwijaya Air
Sumber :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

VIVA – Pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masuk hari ke-11 dengan sasaran operasi yang kian dipersempit. Tim SAR gabungan melanjutkan operasi SAR dengan fokus pada empat lokasi. 

Maryadi, ABK yang Hilang di Muara Angke Ditemukan Tewas Mengapung

Direktur Operasional Basarnas Brigjen Rasman MS mengatakan, sampai saat ini tim gabungan telah menemukan 310 bagian tubuh penumpang Sriwijaya Air SJ 182, kemudian serpihan kecil pesawat 60 kantong, kemudian serpihan besar 55 bagian. Selanjutnya Flight Data Recorder 1, dan casing Cockpit Voice Recorder (CVR) 1.

Terkait lokasi pencarian yang dipersempit, Rasman mengatakan, kebijakan ini diambil setelah Basarnas melihat objek pencarian di bawah itu semakin sedikit. 

Jaksa Dakwa Eks Sekretaris Basarnas Rugikan Negara Rp20,4 Miliar

"Kita lebih fokus kepada sektor yang selama ini bisa kita dapatkan banyak objek pencarian. Jadi kita tidak lagi menyebar terlalu jauh. Kita lebih fokus ke situ," ujar Rasman, Senin 19 Januari 2021.

Meski demikian, Rasman memastikan bahwa tim gabungan tetap melakukan pemantauan. Jika ada benda yang mengapung di permukaan laut, maka tim akan mengambilnya. Namun, dari hasil pencarian beberapa hari terakhir, lebih banyak objek yang ditemukan di bawah permukaan laut.

1.403 Orang dan 9 Jenazah Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT Berhasil Dievakuasi

Karenanya, Tim SAR mengerahkan penyelam untuk melakukan pencarian dan penyelaman di empat sektor, dengan luas sektor kurang lebih sekitar 15 sampai 30 meter setiap sektor. 

Di lokasi tersebut, sekitar 300 penyelam akan melaksanakan penyelaman. Tim penyelam terdiri atas TNI Angkatan Laut, Direktorat Polairud dan penyelam profesional.

Cuaca Buruk

Rasman menambahkan, untuk kondisi cuaca di Kepulauan Seribu sampai saat ini masih buruk. Ketinggian ombak mencapai 2 meter dan angin kencang tentu sangat berisiko jika menurunkan penyelam. 

Tidak hanya penyelam, kapal yang ikut melakukan pencarian pun bertahan di belakang pulau untuk menghindari gelombang ombak. 

Ia berharap cuaca buruk ini tidak berlangsung lama, sehingga para penyelam bisa turun ke lapangan melakukan pencarian. 

"Kita kemarin satu hari tidak begitu efektif melakukan penyelaman sehingga hasil yang didapat sangat minim. Yang pasti, jika sudah urusan cuaca, kita tidak bisa melawan. Cuaca harus kita hindari apabila itu memang berbahaya untuk keselamatan kita bersama," ujarnya.

Sementara itu, untuk armada laut yang diturunkan adalah 60 kapal. Kemudian, perahu dan armada laut sebagai kapal pendukung kurang lebih sekitar 21. Selanjutnya, tiga kapal yang memiliki kemampuan deteksi bawah masih beroperasi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya