DVI Kembali Identifikasi 5 Korban Sriwijaya Air, Ini Daftar Namanya
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi 5 jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dengan demikian, jumlah korban sementara yang berhasil teridentifikasi sebanyak 34 jenazah.
Untuk 5 jenazah terbaru yang berhasil diidentifikasi yaitu dua pria dan 3 perempuan.
"Untuk hari ini, Tim DVI berhasil mengidetifikasi lima korban. Pertama atas nama Didik Gunardi (49), kedua atas nama Athar Rizki Riawan (8), ketiga atas nama Gita Lestari Dewi (36). Keempat atas nama Fathima Ashalina Marhen (2), kelima atas nama Rahamnia Ekananda (39)," jelas Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, Senin 18 Januari 2021.
Sementara itu, Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, Kombes dr. Ratna menjelaskan korban berhasil diidentifikasi melalui sampel DNA yang telah diserahkan oleh pihak keluarga.
"Pertama nomor Aantemortem nomor 44, Didik Gunardi teridentifikasi dengan DNA pembanding dari anak kandung," tutur Ratna.
Pun, ada Atta Rizki yang teridentifikasi dengan DNA pembanding dari ayah kandung. Lalu, Gita Lestari Dewi, teridentifikasi berdasarkan data pembanding dari anak kandung.
"Kemudian Fatima, data pembandingnya dari ayah kandung, Rahmania Eka Nanda dengan data pembanding dari ibu kandung," jelas Ratna.
Ratna menambahkan, jenazah atasnama Fatima juga teridentifikasi melalui DNA ibu kandungnya yakni Rahmania Eka Nanda.
"Jadi, untuk Fatimah dan Rahmania Eka Nanda satu keluarga, jadi alhamdulillah untuk keluarga tersebut dua-duanya sudah teridentifikasi," tambah Ratna.
Untuk sementara, sebanyak 34 jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 yang teridentifikasi tim DVI Polri. Sementara itu, tim DVI telah menerima 308 kantong jenazah dan seluruhnya sudah dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Misteri SJ-182 Drop di Udara, Pakar Bilang Mirip Tragedi Adam Air
Manajemen Sriwijaya Air Buka Suara soal Pendirinya Jadi Tersangka Korupsi Timah
Manajemen PT Sriwijaya Air buka suara, terkait pendiri Sriwijaya yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi penyalahgunaan izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah.
