Kompolnas Banding-bandingkan Komjen Listyo dengan Bapak Polri
- ANTARA
VIVA – Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI, Poengky Indarti, mengingatkan publik agar tak mempersoalkan keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri karena itu hak prerogratif presiden. Karena itu pula publik tidak perlu mempermasalahkan Listyo atas alasan dia terkategori generasi muda di Polri.
“Sepanjang sudah menyandang pangkat komisaris jenderal, maka sudah dianggap senior meski angkatan atau usianya lebih muda. Dipimpin senior atau junior bukan merupakan masalah di Polri. Soliditas Polri tidak akan goyah. Sejarah sudah mencatat hal ini,” kata Poengky saat dihubungi pada Senin, 18 Januari 2021.
Pemimpin termuda Polri dalam sejarah, katanya, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, yang merupakan kepala pertama Polri. Pada waktu diangkat oleh Presiden Soekarno, usia Said Soekanto baru 37 tahun. Tapi, dia sukses memimpin senior dan junior anggota Polri selama 14 tahun dan kemudian dianggap sebagai ‘Bapak Kepolisian Modern Indonesia’.
Baca: Jadi Calon Kapolri, 3 Hal Ini Disebut Harus Dilakukan Listyo Sigit
“Selain itu, kita juga melihat contoh Jendral Tito Karnavian yang menjadi Kapolri di usia 51 tahun, melewati lima angkatan seniornya. Terbukti, Pak Tito berhasil memimpin Polri dengan sangat baik,” ujarnya.
Makanya, Poengky mengatakan Kompolnas dalam memberikan pertimbangan soal calon-calon kepala Polri merujuk pada kriteria calon sesuai Pasal 11 Ayat (6) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri serta sesuai prestasi, integritas, track record, dan masa pensiunnya. Kompolnas juga memperhatikan keterwakilan dan memastikan regenerasi di tubuh Polri berjalan dengan baik.
Di samping itu, Poengky mengatakan Kompolnas optimis dengan berjalannya regenerasi di tubuh Polri, akan membuat generasi muda Polri berlomba-lomba meningkatkan profesionalitas dan prestasi untuk dapat melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum guna mewujudkan harkamtibmas.
“Dengan begitu, tantangan di internal bagaimana Polri dapat melanjutkan reformasi kultural Polri dengan sebaik-baiknya,” katanya. (ase)